Rabu 25 Aug 2010 22:55 WIB

Apa Jadinya, Lima Tahun tak Menyadari Kepala Tertembus Peluru

Rep: Antara/Reuters/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BERLIN--Entah apa yang terjadi pada seoarang pria Polandia yang tinggal di Jerman ini. Selama lima tahun, pria itu tak sadar bahwa kepalanya telah tertembak. Selama kurun waktu itu pula, peluru yang meletus itu bersarang dikepalanya.

Polisi di kota Bochum, Jerman barat, Selasa (24/8), menyatakan para dokter menemukan proyektil peluru kaliber 5,6 milimeter di bagian belakang kepala pria itu. Peluru itu bahkan diketahui secara tidak sengaja. Pria itu awalnya datang ke rumah sakit untuk mengobati penyakit seperti bisul di kepalanya.

Namun setelah diperiksa, betapa kagetnya sang dokter karena penyebab bisul itu adalah sebutir peluru yang berada di kepala pria itu. Pria itu lantas coba mengingat kembali kejadian yang membuat kepalanya tertembak secara tak sengaja itu. Dia menduga, peluru itu menembus kepalanya tengah malam dalam pesta tahun baru pada 2004 atau 2005. Dia lupa kejadiannya lantaran saat itu mabuk berat.

''Ia memang ingat bahwa kepalanya perih, tapi ia tak pergi ke dokter,'' kata juru bicara polisi setempat. Luka di sekitar peluru tersebut belakangan sembuh. Dan keberadaan peluru itu baru diketahui saat pria tersebut memutuskan untuk meminta dokter memeriksa benjolan di kepalanya karena ia merasa belakang kepalanya sakit.

Polisi tak memperlakukan kejadian itu sebagai peristiwa yang mencurigakan sebab peluru tersebut mungkin memasuki kepala pria itu sewaktu orang bersuka-ria melepaskan tembakan menyongsong tahun baru. ''Mungkin saja peluru tersebut ditembakkan ke udara tapi mengenai kepala pria itu saat peluru tersebut jatuh ke tanah,'' kata juru bicara itu.

Pria yang bernama Herne tersebut, yang telah menetap di Jerman selama beberapa tahun, diperkirakan diperkenankan pulang akhir pekan ini. Operasi mengeluarkan peluru itu direncanakan dilakukan Jumat lusa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement