REPUBLIKA.CO.ID, MANILA - Filipina hari Rabu mencopot dari jabatannya empat polisi yang memimpin serangan untuk mengakhiri krisis sandera yang menyebabkan delapan warga Hong Kong tewas.
"Sambil menunggu hasil penyelidikan, mereka secara administratif dibebaskan dari posisi mereka," kata juru bicara kepolisian, Senior Superintendent Agrimero Cruz pada wartawan.
Keempat polisi ini bertanggung jawab atas serbuan pasukan berkekuatan 200 orang untuk mengakhiri drama penyanderaan sehari penuh pada hari Senin. Penyanderaan dilakukan oleh mantan polisi yang telah dipecat dan kecewa dengan pemecatannya.
Polisi mengakui "ada kesalahan taktis" dalam operasi menangani situasi. Polisi masih melakukan penyelidikan dan Cruz mengatakan empat orang itu dibebastugaskan untuk memastikan bahwa mereka 'tidak memberikan pengaruh yang tidak semestinya pada investigasi'.
Cruz juga mengatakan 200 anggota SWAT yang telah diperintahkan untuk menyerahkan senjata mereka untuk uji balistik.