Jumat 27 Aug 2010 08:04 WIB

Mabes Polri: Spesifik Perampokan CIMB Medan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Divisi Hubungan Markas Besar Kepolisian Negara RI (Kadiv Humas Mabes Polri), Brigjen Pol. Iskandar Hasan, mengemukakan bahwa kawanan perampok Bank CIMB Niaga di Medan dapat dipastikan telah mengadakan serangkaian penjajakan untuk memahami lingkungan sasaran sebelum melakukan aksinya.

"Dari foto-foto, rekaman video dan keterangan saksi korban, maka dapat diduga para pelaku telah menjajaki lokasi sebelum melakukan aksi," ujar mantan Direktur Pendidikan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) itu saat bersilaturahmi dengan Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat di Gedung Dewan Pers lantai IV, Jakarta, Kamis.

Bahkan, ia menilai, kawanan perampok juga kuat diduga telah memiliki target yang jelas untuk segera melumpuhkan polisi dan satuan pengamanan di bank bersangkutan. "Ada beberapa hal yang belum dapat kami sampaikan, namun kami terus mendalami kasus yang spesifik ini. Insya Allah dapat segera terungkap," ujarnya.

Ia pun mengemukakan, kasus perampokan ini spesifik jika dibandingkan sejumlah kasus perampokan bank dan toko emas di daerah lainnya. "Ya, spesifik dibanding kasus sejenis di daerah lainnya. Ini yang juga menjadi titik perhatian kami. Doakan saja, Insya Allah cepat terungkap," katanya.

Dalam acara silaturahmi tersebut, ia juga menanggapi mengenai hubungan Polri dan media yang oleh beberapa pihak dinilai merenggang. Oleh karena itu, ia mengemukakan, polri akan terus berupaya menjembatani hunungan dengan semua pihak agar lebih baik lagi, terutama dengan media massa dengan membuat Pejabat Pengelola Informasi dan Data (PPID) yang bisa menjadi penghubung dengan wartawan hingga tingkat kepolisian sektor (polsek). "Tanpa kita bangun dari atas ke bawah itu susah, makanya kami berkordinasi bersama PWI dan Dewan Pers untuk hal ini," ujarnya.

Ia pun mengemukakan tengah membahas nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Dewan Pers menyangkut tata cara polri menanggapi kasus berkaitan dengan karya jurnalistik, dan sejauh mana wartawan dapat diperiksa polri dalam rangka saling menjalankan tugas sesuai profesi masing-masing. "Ini semua perlu kita bahas, karena kita dalam menjalani berbagai hal profesional juga harus punya pijakkan hukum yang jelas," demikian Brigjen Pol. Iskandar Hasan.

Acara silaturahmi tersebut dipandu wartawan senior PWI Pusat, Upa Labuari, didampingi Ketua Umum PWI Pusat, H. Margiono, dan sejumlah tokoh senior, antara lain H. Sofyan Lubis, H. Alwi Hamu, Astrid B. Soerjo Adinegoro, August Parengkuan, dan Tribuana Said.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement