Jumat 27 Aug 2010 11:23 WIB

Cermin Retak Pengamalan Ajaran Alquran

Rep: Nashih/ Red: irf
Kitab Suci Alquran
Foto: Panca/Republika
Kitab Suci Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Umat Islam belum menjadikan Alquran sebagai pedoman secara utuh dalam kehidupan sehari-hari. Padahal Alquran mengandung nilai-nilai luhur dan konsep-konsep tatanan dan pranata masyarakat.

Oleh karena itu, menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma’ruf Amin, diperlukan upaya membumikan Alquran agar keterpurukan umat Islam dapat diatasi. ”Banyak ketimpangan yang harus diperbaiki supaya sesuai dengan tuntunan Alquran,” ujar dia merefleksikan makna Nuzulul Alquran, di Jakarta, Kamis (26/8)

Ma’ruf menjabarkan, usaha memperbaiki kondisi umat Islam dilakukan dengan menggali prinsip dan ajaran-ajaran yang terdapat dalam Alquran. Sasarannya tak terbatas meliputi berbagai aspek yaitu akidah, akhlak, muamalat, dan paradigma. Perbaikan aspek akidah ditempuh dengan meluruskan akidah dan tauhid. Sebab, saat ini terjadi banyak terjadi penyimpangan tauhid. Di aspek akhlak, rehabilitasi akhlak mencakup perbaikan moral bangsa secara umum.

Sedangkan reformasi di bidang muamalat, lanjut Ma’ruf, dibutuhkan perbaikan dan peningkatan ekstra. Mengingat, aspek muamalat mempunyai cakupan luas antara lain ekonomi, sosial, dan politik. Sekalipun manusia diberikan hak mengatur arah muamalat mereka, namun rambu-rambu yang berdasarkan prinsip ilahi mabadi ilahiyyah tetap mesti digariskan. ”Muamalat perlu memadukan antara rekayasa manusia dan prinsip-prinsip ilahi,”jelas dia.

Ma’ruf menambakan, tak kalah penting adalah memperbaiki paradigma dan perspektif agar sejalan dengan visi dan misi Alquran. Cara pandang umat kini telah bergeser dari frame Alquran. Padahal, Alquran menempatkan akal sebagai media mengubah jahiliyah menjadi

Namun, lebih lanjut Ma’ruf menuturkan ikhtiar agung ini tak mudah. Dibutuhkan konsep yang matang. Disamping juga perlu ada gerakan perbaikan massal yang melibatkan seluruh elemen mulai dari masyarakat, ormas, dan tak terkecuali pemerintah. Gerakan tersebut harus disinergikan dan dijalankan secara berkesinambungan yang dipimpin oleh ulama bekerja sama dengan pemerintah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement