Jumat 27 Aug 2010 20:59 WIB

Keutamaan Memohon Ampunan

Red: irf
Shalat
Shalat

Oleh Syahruddin El-Fikri

Rasulullah SAW memerintahkan umat Islam agar senantiasa memperbanyak amal ibadah di bulan Ramadhan. Sebab, terdapat banyak keutamaan yang akan diperolehnya. Ibadah sunah menjadi bernilai fardhu, makan sahur merupakan berkah, bersedekah akan dilipatgandakan, membaca Alquran akan menjadi syafaat, dan beribadah pada malam Lailatul Qadar nilainya lebih baik daripada seribu bulan.

“Wahai manusia! Sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan ampunan Allah. Bulan yang mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah yang paling utama. Malam-malamnya adalah yang paling utama. Waktu demi waktunya adalah yang paling utama.” (HR Ibnu Khuzaimah).

Salah satu amalan yang disunahkan adalah memperbanyak ampunan dan tobat kepada Allah. “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat.” (Al-Baqarah [2]: 222). “Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini.” (HR Ibnu Khuzaimah).

Rasulullah SAW membagi bulan Ramadhan itu menjadi tiga. Pertama, bulan rahmat pada 10 hari pertama (awwaluhu rahmah), bulan ampunan pada 10 hari kedua (wa awsathuhu maghfirah), dan bulan pelepasan dari siksa neraka pada 10 hari terakhir (wa akhiruhu itqun min an-nar).

Kini, kita semua telah berada pada 10 hari kedua Ramadhan. Inilah kesempatan bagi kita untuk terus memperbanyak amal ibadah, memohon ampunan kepada Allah, dan bertobat atas segala kesalahan dan kekhilafan. “Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan sebenar-benarnya.” (QS at-Tahrim [66]: 8).

Tobat yang sebenarnya (taubatan nasuha) adalah berhenti melakukan dosa, menyesali perbuatan tersebut, dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Rasulullah SAW adalah seorang hamba Allah yang paling mulia dan telah diampuni segala dosa-dosanya, baik yang telah lalu maupun yang akan datang. Namun, beliau tetap memohon ampunan kepada Allah, sebagai wujud kecintaan dan syukurnya. “Wahai manusia, bertobatlah kalian kepada Allah dan mohon ampunlah kepada-Nya karena sesungguhnya aku saja setiap hari bertobat sebanyak 100 kali.” (HR Muslim).

“Sesungguhnya dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. (HR Ibnu Khuzaimah).

Banyak keutamaan bagi orang yang senantiasa memohon ampunan dan bertobat kepada Allah. Pertama, segala dosanya akan diampuni dan berubah menjadi kebaikan (QS Al-Furqan [25]: 70). Kedua, didoakan para malaikat (QS Al-Mu'min [40]: 7-8). Ketiga, menjadi penduduk surga. (QS Ali Imran [3]: 135-136). Keempat, diberikan nikmat yang baik, seperti panjang umur dan harta berlimpah. (QS Hud [11]: 3). Dan Allah berjanji akan mengampuni segala dosa hamba-hamba-Nya yang senantiasa memohon ampunan kepada-Nya. (QS Al-Baqarah [2]: 186).

Di bulan yang agung dan mulia ini, hendaknya kita senantiasa memperbanyak amal ibadah, sekaligus memohon ampunan atas segala kesalahan dan kekhilafan. Amien.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement