Ahad 29 Aug 2010 23:09 WIB

Samakan Aquino dengan Dracula, Kemarahan Belum Reda di Hong Kong

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG--Lambannya pemerintah Filipina menangani kasus pembajakan bus yang berakhir dengan melayangnya delapan warga Hong Kong makin membuat publik Hong Kong marah. Puluhan ribu orang bergabung dalam unjuk rasa di Hong Kong pada hari Ahad untuk menuntut keadilan bagi korban pertumpahan darah itu.

Unjuk rasa -- penyelenggara mengatakan diikuti 50 ribu orang -- akan menjadi simbol persatuan di antara pro Hong Kong-Beijing dan kelompok oposisi yang bersama-sama menggelar aksi. "Ini merupakan reli lintas partai. Tema utama adalah untuk menyatakan belasungkawa kami kepada mereka yang meninggal dalam tragedi ini dan menyerukan kepada pemerintah Filipina untuk melakukan investigasi, penuh adil dan independen, " kata Albert Ho, ketua Partai Demokrat kota Hong Kong.

Di sisi lain, masyarakat kota Filipina menyuarakan kekhawatiran atas keselamatan warganya di Hong Kong. Ada sebanyak 200 ribu warga Filipina tinggal di Hong Kong, sebagian besar bekerja sebagai pekerja rumah tangga.

Sebuah situs Facebook untuk mengenang korban pembajakan terus dibanjiri anggota baru. Mereka menghujankan kritik pada pemerintah Filipina dan menyamakan presiden Filipina, Benigno Aquino III dengan vampir. Laporan investigasi yang dibuatnya tidak meyakinkan, "kata anggota parlemen, Cheung Man Kwong.

Drama itu dimulai ketika mantan polisi yang merasa dipermalukan dengan pemecatannya, Rolando Mendoza, dengan senapan serbu membajak sebuah bus penuh wisatawan Hong Kong di Manila. Ia menuntut dipekerjakan kembali.

Delapan wisatawan dan pria bersenjata itu tewas dalam tahap akhir dari 12 penyanderaan. Drama pembajakan diakhiri dengan penyerbuan 200-an pasukan polisi atas bus itu.

sumber : TST
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement