REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Setelah semua retorika anti-Muslim di sekitar perdebatan tentang Park51 -- istilah untuk rencana Islamic Center di dekat Ground Zero -- tidak mengejutkan bagi banyak orang, para penentangnya melakukan dengan cara lain: menyerang sopir taksi. Dalam sebuah tulisannya, blogger populer New York, Michael Tomasky, melaporkan sopir taksi Ahmed Sharif, kemarin setelah ditikam pelaku yang adalah penumpangnya, setelah bertanya "Apakah Anda Muslim?" yang dijawabnya, "Ya!"
Laporan awal menyebutkan, pelakunya adalah Michael Enright, pemuda yang didakwa melakukan percobaan pembunuhan sebagai kejahatan rasial. Dia diketahui sebagai seorang pemuda yang tidak terganggu mentalnya dan bekerja sebagai sukarelawan dengan proyek antar agama dan yang telah pergi ke Afghanistan untuk film sebuah film dokumenter pada tentara Amerika. Tetangga dan koleganya menyatakan bahwa Enright adalah "anak baik". Beberapa laporan yang menyebutnya sebagai "pria berwajah bayi".
Dua insiden pada hari yang sama, memotret sebuah tren baru yang meningkat pesat; penyerangan atas Muslim di kota itu. Di Queens pada hari Rabu malam, seorang pria mabuk masuk masjid dan kencing di sajadah sambil berteriak "teroris!" Pada malam yang sama, di Fresno, California, sebuah masjid dirusak: jendela dipecahkan dan sebuah grafiti ditinggalkan. Bunyinya: "Tidak ada kuil untuk dewa terorisme".
Walikota Michael Bloomberg, mengutuk cara-cara tak terpuji untuk penyuaran pendapatnya semacam ini. Bloomberg setelah terjadinya serangan kemarin, mengundang sopir yang terluka, Sharif Ahmed, ke kediamannya. Menurutnya, aparat New York tak akan tinggal diam jika hal semacam ini terulang lagi.