REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Persija Jakarta akan menggunakan dua stadion di Liga Super Indonesia (LSI) musim 2010/2011, yaitu Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan Stadion Lebak Bulus. SUGBK diproyeksikan untuk pertandingan akhir pekan sementara Lebak Bulus di pertengahan pekan.
“Kita menganggap home ground itu bukan stadionnya, tapi kota. Kedua stadion masih di Jakarta,” kata CEO Liga Indonesia, Joko Driyono di Jakarta, Sabtu (28/8) malam.
Liga akan melakukan penilaian terhadap stadion para peserta Liga Indonesia pada 1 hingga 5 September. Ada sejumlah klub yang bermasalah yaitu Persiba Balikpapan, PSM Makassar, Persiwa Wamena, Persela Lamongan, Persibo Bojonegoro, Semen Padang dan PSPS.
Persiba dan PSM memiliki opsi pindah ke Stadion Segiri Samarinda. Persiwa menggunakan Stadion Mandala, Jayapura. Persela bisa memakai Stadion Gelora Deltra Sidoarjo atau Brawijaya Kediri. Sementara Persibo dapat memainkan laga kandang di Stadion Manahan Solo atau Brawijaya Kediri.
Semen Padang dan PSPS yang masih kesulitan. Markas SP, Stadion Haji Agus Salim, Padang, masih dalam tahap renovasi. Begitu juga dengan kandang PSPS, Stadion Kaharuddin Nasution, Pekanbaru yang dipersiapkan untuk ajang PON XVIII 2012. Stadion alternatif Kuantan Singingi ternyata dinilai tidak layak akibat akses buruk menuju stadion tersebut. “Dari kota Pekanbaru menempuh waktu 2,5 hingga 3 jam,” kata Joko.
SP akan mengajukan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang sebagai markas. Tampaknya PSPS akan melakukan hal serupa. Jika ini dikabulkan, Liga bakal kesulitan mengatur jadwal pertandingan SP dan PSPS karena akan berbagi dengan tuan rumah Sriwijaya FC. “Yang jelas jika stadion kita nilai tidak layak, klub harus mencari stadion baru alternatif yang memenuhi syarat agar bisa ikut kompetisi musim depan,” tegas Joko.