Selasa 31 Aug 2010 06:29 WIB

Penjualan Honda Melesat Sepanjang Juli

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Penjualan Honda melesat dengan total unit yang terjual hingga Juli 2010 menembus angka 2.000.251. Sementara itu, menurut Ketua Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), Gunadhi Sindhuwinata, Senin, Yamaha sebagai seteru abadi Honda menduduki peringkat kedua dengan total penjualan mencapai 1.942.344 unit.

Padahal pada bulan yang sama tahun 2009, Honda malah kalah dari Yamaha. Lantaran Honda hanya dapat menjual 241.028 unit, sementara Yamaha menjual sebanyak 250.483 unit. Penjualan motor Yamaha selama Januari, Februari, April, dan Juni mengungguli Honda, sedang Honda hanya unggul di Maret, Mei, dan Juli.

Meski begitu, kata AISI, secara total Honda masih menguasai pasar motor nasional hingga Semester I dengan penjualan sebanyak 1.665.509 unit, sedang Yamaha, hingga Juni lalu, menduduki posisi kedua dengan penjualannya 1.639.226 unit.  Posisi ketiga menjadi milik Suzuki dengan total penjualan 244.578 unit, disusul Kawasaki dengan 38.512 unit, TVS 10.320 unit, dan merek lainnya 1.176 unit.

"Total penjualan di Juli sebanyak 699.411 unit memang meningkat dibanding Juni yang hanya 653.390 unit. Posisi pertama, tetap Honda dengan 334.742 unit, disusul Honda (303.118), Suzuki (51.314), Kawasaki (7.976), TVS (2.096), dan merek lain sebanyak 165 unit. Penjualan Juli ini merupakan penjualan terbesar sepanjang 2010," kata Ketua AISI itu.

Dengan hasil penjualan di Juli yang meningkat pesat, dia semakin yakin pasar motor nasional 2009 akan menembus angka 5.000.000 unit sebab hingga Juli total penjualan nasional telah mencapai 4.298.733 unit.

Berikut harga dari beberapa agen tunggal pemegang merek (ATPM) sepedamotor. Daftar harga motor baru ini, sewaktu-waktu bisa berubah sesuai kebijakan masing-masing ATPM.

sumber : ant
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement