Selasa 31 Aug 2010 08:25 WIB

Ketimpangan Gaji Lelaki-Perempuan Semakin Parah di Australia

REPUBLIKA.CO.ID,SYDNEY--Gaji yang sama untuk karyawan laki-laki dan perempuan di Australia masih saja menjadi mimpi, karena berdasarkan laporan yang dirilis pada Senin (30/8) gaji antara laki-laki dan perempuan semakin timpang selama 30 tahun terakhir. Laporan KPMG, yang dipimpin oleh Diversity Council Australia, mendapati bahwa perempuan Australia digaji nyaris 18 persen lebih kecil daripada laki-laki untuk pos pekerjaan yang sama.

Ketimpangan gaji ini terjadi semakin parah selama tiga dekade terakhir, ketika pada tahun 1977 perempuan di Australia menerima rata-rata 88 persen dari gaji laki-laki, sementara di tahun 2010 angka itu turun menjadi 82 persen. "Ini adalah hasil temuan yang mengejutkan ketika Anda mengira gaji yang setara antara lelaki dan perempuan sudah diimplementasikan pada tahun 1972 di Australia," ujar Lisa Annese, Direktur Riset Diversity Council Australia, kepada Reuters.

Selama satu tahun terakhir ketimpangan gaji antara pekerja perempuan dan laki-laki rata-rata bertambah sekitar 7,9 dolar Australia per pekan, dari 231,4 dolar ke 239,3 dolar (1 dolar Australia = Rp8.030). Ini artinya, untuk mendapatkan gaji yang sama dengan laki-laki, pmerempuan harus bekerja tiga hari ekstra di tahun 2010.

Laporan KPMG juga menyebutkan bahwa perempuan hanya memegang 7 persen posisi eksekutif di perusahan-perusahaan yang terdaftar dalam bursa saham Australia ASX 200, walaupun perempuan memiliki porsi 42 persen dalam lapangan kerja dan menjadi mayoritas (70 persen) di kelompok pekerja paruh waktu.

Menurut Annese, Australia jelas telah menunjukkan perbaikan di kondisi kerja untuk karyawan perempuan selama satu abad terakhir, namun nihilnya kemajuan selama beberapa tahun terakhir adalah hal yang mengecewakan. "Kita tidak mundur, kita cuma tidak bergerak maju," ujarnya.

sumber : ant/reuters life
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement