Selasa 31 Aug 2010 09:29 WIB

Beginilah Cara Media Barat Memandang Kaum Muslimat

Rep: Agung Sasongko/ Red: irf
Muslimah mengenakan jilbab.
Foto: musiron/republika
Muslimah mengenakan jilbab.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Muslimat tengah menjadi sorotan. Demikian catatan kaki pemimpin redaksi Muslimah Media Watch Fatemeh Fakhraei saat menulis sebuah artikel yang dimuat CNN baru-baru ini. Dalam artikelnya, Fatemeh mengaku menyayangkan perempuan dunia Muslim menjadi perbincangan masyarakat Barat dan dunia bukan karena prestasi atau keberhasilan mereka.

Perempuan Muslim dinilai Fatemeh dilirik karena busana yang digunakan. "Mayoritas pembicaraan tentang perempuan Muslim adalah tentang larangan burka. Di Prancis misalnya, larangan burka telah menjadi menu utama negeri itu bahkan telah berkembang menjadi menu perbincangan dunia internasional," tulis fatemeh.

Dia juga melihat perbincangan larangan burka berkembang hingga persoalan ideologi. Dengan mengutip salah satu tulisan, niqab juga kerudung merupakan suatu ideologi yang menginginkan perempuan menghilang atau tidak terlihat dan menjadi bentuk perbudakan baru yang dipandang Prancis melanggar prinsip negara itu.

Adapula, kata Fatemeh, artikel yang memuji burka dan pakaian yang menutup merupakan bagian dari identitas sembari mengutuk larangan terhadap burka sebagai bagian dari erosi kebebasan dan bertentangan dengan hak asasi manusia. "Sangat sedikit sudut pandang dari perempuan yang mengenakan kerudung atau burka, tidak ada pula artikel yang menghadirkan perempuan non Muslim yang langsung dipengaruhi larangan tersebut. Pandangan yang luas sekalipun tidak bisa secara langsung diartikan sebagai suara hati seseorang," tulisnya.