Rabu 01 Sep 2010 01:10 WIB

Bersikap Tegas, Pemerintah Meksiko Pecat Ribuan Polisi Korup

Polisi Federal Meksiko antinarkoba siap berpatroli di jalan-jalan (Ilustrasi)
Foto: REALTRUTH.ORG
Polisi Federal Meksiko antinarkoba siap berpatroli di jalan-jalan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEKSIKO CITY--Pemerintah di Meksiko telah memecat hampir 10 persen dari pasukan polisi federal. Langkah bersih-bersih itu bagian upaya Presiden Felipe Calderon untuk mengendalikan kartel obat bius yang berpengaruh dan mengekang korupsi yang meluas d antara para polisi Meksiko.

"Karena mereka telah gagal melakukan tugas-tugas yang ditetapkan dalam undang-undang kepolisian federal, 3.200 polisi telah dipecat," kata Wakil Kepala Polisi Meksiko, Facundo Rosas, pada satu konferensi pers.

Sebanyak 465 polisi yang lain, termasuk seorang kepala polisi di kota Ciudad Juarez yang keras di Meksiko utara, yang diserahkan pada pihak berwenang karena korupsi oleh stafnya sendiri, juga akan dipecat.

Seorang jurubicara polisi federal mengatakan beberapa dari mereka yang dipecat itu telah gagal dalam tes obat bius,  detektor kebohongan atau telah ditemukan memiliki aset yang tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh atasan.

Ia menolak mengomentari mengenai apa saja yang diduga korupsi polisi, keluhan umum di Meksiko, tempat polisi terkenal mendapat suap dan bahkan juga bekerja dengan kartel narkoba yang pemerintah berusaha perangi.

Sebelum pemecatan-pemecatan itu, ada sekitar 34.500 pejabat polisi federal yang diduga korup.

Ketika Calderon memegang tampuk pemerintahan pada akhir 2006, ia telah mengerahkan lebih dari 50.000 tentara dan polisi federal. Pengerahan dilakukan karena pasukan polisi setempat telah gagal menghentikan kekerasan yang meningkat.

Lebih dari 28.000 orang telah tewas dalam kekerasan kartel obat bius sejak Calderon melancarkan perangnya terhadap narkoba. Kebijakan itu bukan tanpa risiko karena meningkatkan kekhawatiran bahwa pertumpahan darah itu dapat mengganggu pariwisata dan investasi saat Meksiko dengan lambat pulih dari resesi terburuknya sejak 1932.

Sejumlah orang yang diduga tukang pukul kartel obat bius telah membunuh walikota sebuah kota kecil di Meksiko utara pada akhir pekan lalu di negara bagian Tamaulipas. Di negara bagian itu, pekan lalu, dua bom mobil meledak dan mayat 72 pekerja migran yang dibunuh ditemukan.

sumber : Ant
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement