Rabu 01 Sep 2010 21:48 WIB

Gereja Koptik Mesir Penjarakan Istri Pendeta yang Menjadi Muallaf

Rep: Arab News/ Red: Budi Raharjo
Demo umat Muslim menuntut dibebaskannya Camillia Shehata
Foto: www.almasryalyoum.com
Demo umat Muslim menuntut dibebaskannya Camillia Shehata

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO--Pemimpin Gereja Koptik Mesir, Paus Shenouda III, siap-siap memenuhi panggilan pengadilan untuk dimintai keterangan terkait tindakannya yang diduga telah memenjarakan seseorang wanita yang telah menjadi muallaf. Istri seorang pendeta itu dipenjara oleh gereja karena telah berpindah agama.

Sekelompok pengacara Muslim di Mesir telah mengajukan gugatan ke pengadilan administrasi Mesir dan menuntut agar pihak Gereja Koptik melepas wanita yang bernama Camillia Shehata itu. Sidang kasus ini dijadwalkan digelar pada 2 November 2010. Shehata (24 tahun) meninggalkan rumahnya di selatan Kota Dir-Moas pada Juli lalu. Dia menghilang selama lima hari. Shehata akhirnya ditemukan oleh aparat keamanan Mesir dan dikembalikan ke gereja di mana dia berasal.

Awalnya, dihembuskan isu bahwa Shehata diculik dan dipaksa masuk Islam sehingga memicu protes anti-Islam oleh Gereja Koptik di Kairo  dan daerah asal Shehata. Namun Ahad (29/8) lalu, organisasi Hak Asasi Manusia dan demonstran dari kalangan Muslim balik menuduh gereja telah mengekspos kasus Shehata.

''Kami khawatir dengan keselamatan Shehata dan kebebasan pribadinya,'' kata Hossam Bahgat, Direktur Eksekutif Inisiatif Mesir untuk Hak Asasi Manusia yang berkantor pusat di Kairo, kepada media massa. ''Shehata meninggalkan rumahnya secara sukarela, namun dia dipaksa kembali ke keluarganya. Tidak ada dasar hukum untuk warga negara yang sudah dewasa untuk dikirim pulang ke komunitas agama asalnya atau keluarganya.''