REPUBLIKA.CO.ID, Media pemerintah Iran hari Selasa (31/8) mengatakan, ibu negara Prancis, Carla Bruni-Sarkozy, sudah sepantasnya mati. Ini lantaran Carla engecam keputusan Iran untuk menghukum rajam seorang perempuan karena berzina.
Surat kabar garis keras Kayhan mulanya mencap Bruni seorang pelacur pada hari Sabtu setelah ibu negara itu menandatangani petisi yang mengimbau pembebasan Sakineh Mohamadi Ashtiani.
Televisi pemerintah Iran juga menuduh Bruni tidak 'bermoral', dan sekali lagi pada hari Selasa, media yang dikuasai Pemerintah Iran mengulang sebutan pelacur itu.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran sebelumnya mengatakan, Republik Islam itu tidak mendukung kecaman-kecaman media tersebut.
Kecaman itu muncul setelah Bruni dan beberapa selebriti Prancis lainnya menulis surat terbuka kepada Ashtiani dan menjanjikan dukungan mereka. Wanita Iran itu dijatuhi hukuman rajam setelah dinyatakan bersalah melakukan hubungan tidak sah dengan dua laki-laki menyusul kematian suaminya.