Kamis 02 Sep 2010 07:12 WIB

Presiden Dengarkan Ceramah Soal Diplomasi Rasulullah

Rep: M Ikhsan S/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Nazaruddin Umar, memberikan tausyiah dalam acara buka puasa di Mabes TNI yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (1/9). Nazaruddin mengatakan, Rasulullah Muhammad SAW sebenarnya lebih banyak melakukan diplomasi dibanding berperang. Rasulullah selalu mengutamakan diplomasi dalam menyelesaikan masalah.

"Rasulullah lebih sering berdiplomasi, namun yang lebih banyak diangkat adalah perang," kata Nazaruddin. Dalam berdiplomasi, kata dia, Rasulullah biasanya mengirim surat ke beberapa negara tetangga dalam rangka dakwah, seperti Romawi dan Persia. Menurut Nazaruddin, diplomasi lewat surat seperti dapat menghindari peperangan.

Dia menambahkan, cara berdiplomasi Rasulullah bisa dilihat dari Perjanjian Hudaibiyah dengan kafir Quraisy Makkah. Melalui perjanjian itu, kaum Muslimin bisa beribadah di Makkah tanpa ada tetesan darah dari kedua belah pihak. Pada akhirnya, kafir Quraisy Makkah berbondong-bondong masuk Islam.

Mengenai diplomasi lewat surat-menyurat, kata Nazaruddin, hal itu juga dilakukan oleh nabi-nabi sebelumnya. Salah satunya adalah Nabi Sulaiman AS yang berdiplomasi dengan Ratu Bilqis melalui surat. Melalui diplomasi seperti iu, Ratu Bilqis pun menjadi pengikut Nabi Sulaiman.

Diplomasi lewat surat ini dilakukan Presiden dengan Malaysia. Pekan lalu, presiden berkirim surat kepada PM Malaysia Najib Tun Razak soal hubungan kedua negara. Nazaruddin memberikan ceramah hanya sesaat sebelum presiden berpidato untuk menyatakan sikap resmi pemerintah terhadap Malaysia atas kejadian yang terjadi akhir-akhir ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement