REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH--Ratusan ribu jamaah mulai memadati Masjidil Haram untuk beribadah di sepuluh hari terakhir Ramadhan agar mendapatkan malam seribu bulan. Namun, kini para jamaah mendapatkan fenomena baru yang bisa mengganggu kekhusukan beribadah.
Fenomena menjengkelkan itu datang dari suara nada dering telepon genggam dan lampu kilat kamera ponsel. Mungkin kalau gangguan itu hanya berasal dari segelintir telepon genggam, masih tak seberapa dampaknya. Tapi, nada dering dan kilatan cahaya itu datang dari ribuan telepon genggam yang dibawa jamaah.
Nada dering telepon genggam itu sudah berada dalam tahap mengganggu kekhusukan jamaah. Bunyi nada dering yang beragam itu membuyarkan ketenangan sholat para jamaah. Di setiap sudut Masjidil Haram pun kini bermunculan kilat lampu flash kamera, menambah gangguan beribadah.
Ketika jamaah sedang khusuk menjalankan sholat wajib, nada dering dari ribuan telepon genggam itu ibarat gemuruh tsunami yang menerjang gendang telinga jamaah. Berbagai jenis nada dering itu seakan bersaing dengan lantunan ayat-ayat suci Alquran dan doa para jamaah.
Sayangnya, hal yang tak menyenangkan ini disebabkan oleh para jamaah umrah yang datang ke Masjidil Haram dengan membawa telepon genggam. Mungkin para jamaah itu tak berniat mengganggu ketenangan beribadah di tempat yang paling disucikan umat Islam itu. Namun panggilan telepon atau pesan SMS itu datang ke telepon genggam jamaah ketika ibadah belum dituntaskan.
Memang ada jamaah yang tidak mempedulikan gangguan suara itu. Namun ironisnya, ada jamaah yang tanpa perasaan bersalah terlihat berbicara cukup lama menggunakan telepon genggam sambil tetap menjalankan rangkaian umrahnya. Sementara jamaah yang lain tampak sedang mengirimkan atau membalas pesan singkat SMS. Ada pula jamaah yang bertelepon dengan keluarganya sambil menjalankan Sa'i di antara bukit Safa dan Marwah.
Jamaah lainnya terlihat bertelepon ketika masuk atau keluar dari Masjidil Haram. Ulah tersebut tentu saja mengganggu arus jamaah di pintu masuk dan gerbang utama Masjidil Haram. Sejumlah jamaah juga sibuk mengambil foto dirinya di dekat Ka'bah sebagai kenang-kenangan. Bahkan, ada pula yang merekamnya dalam kamera.
Tampaknya, otoritas Masjidil Haram perlu menambah petugasnya untuk mengawasi jamaah agar tidak sembarangan menggunakan telepon genggamnya yang dapat mengganggu ketenangan beribadah.