Jumat 03 Sep 2010 17:12 WIB

Serangan Mematikan Terhadap Israel akan Dilancarkan Hamas

REPUBLIKA.CO.ID,KOTA GAZA--Kelompok pejuang garis keras Palestina Hamas berjanji melanjutkan serangan-serangan mematikan pada Israel ketika babak baru perundingan perdamaian Timur Tengah diluncurkan di Washington, Kamis."Operasi perlawanan akan berlanjut," kata juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, setelah dua serangan penembakan di jalan-jalan Tepi Barat dalam waktu 24 jam yang menewaskan empat pemukim Israel dan melukai dua orang.

Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, mengklaim bertanggung jawab atas kedua serangan itu dan mengaitkannya dengan peluncuran kembali perundingan langsung Israel-Palestina di Washington, yang ditentang keras oleh gerakan tersebut.

Pasukan keamanan menyisir wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel untuk mencari orang bersenjata, dan seorang pejabat Israel yang tidak mau disebutkan namanya memuji Pemerintah Palestina atas apa yang disebutnya penangkapan ratusan "teroris" di wilayah itu.

Hamas memberikan penjelasan yang simpang-siur mengenai jumlah anggotanya yang ditangkap dalam operasi itu, dimana para pemimpin Hamas menyebutnya 550, namun seorang pejabat tinggi Hamas di Tepi Barat mengatakan bahwa jumlah yang ditangkap hampir 150.

Pemerintah Palestina membantah menangkapi anggota-anggota Hamas dalam kaitan dengan serangan tersebut.Juru bicara keamanan Adnan al-Damiri mengatakan, anggota-anggota Hamas mendapat "pemanggilan rutin yang dilakukan oleh badan keamanan untuk berusaha mencegah pelanggaran hukum".

Pemerintah Palestina yang didukung Barat dan Hamas berselisih sejak kelompok garis keras itu menguasai Jalur Gaza tiga tahun lalu.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas.

Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.Jalur Gaza, kawasan pesisir yang padat penduduk, diblokade oleh Israel dan Mesir setelah Hamas berkuasa.Israel menggempur habis-habisan Jalur Gaza hampir dua tahun lalu dengan dalih untuk menghentikan penembakan roket yang hampir setiap hari ke wilayah negara Yahudi tersebut.

Jumlah serangan roket dari Gaza ke Israel dikabarkan berkurang secara berarti sejak Israel meluncurkan perang di wilayah kantung pesisir yang dikuasai Hamas itu pada akhir 2008.Perang di dan sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember 2008.

Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.Pasukan Israel juga berulang kali membom daerah perbatasan Gaza dengan Mesir sejak mereka memulai ofensif pada 27 Desember 2008 dalam upaya menghancurkan terowongan-terowongan penyelundup yang menghubungkan wilayah miskin Palestina itu dengan Mesir.

Angkatan Udara Israel membom lebih dari 40 terowongan yang menghubungkan wilayah Jalur Gaza yang diblokade dengan gurun Sinai di Mesir pada saat ofensif itu dimulai.Terowongan-terowongan yang melintasi perbatasan itu digunakan untuk menyelundupkan barang dan senjata ke wilayah Jalur Gaza yang terputus dari dunia luar karena blokade Israel sejak Hamas menguasainya pada 2007.

Operasi "Cast Lead" Israel itu, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina yang mencakup ratusan warga sipil dan menghancurkan sejumlah besar daerah di jalur pesisir tersebut, diklaim bertujuan mengakhiri penembakan roket dari Gaza. Tiga-belas warga Israel tewas selama perang itu.Proses perdamaian Timur Tengah macet sejak konflik itu, dan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas masih tetap diblokade oleh Israel.

sumber : ant/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement