Sabtu 04 Sep 2010 02:45 WIB

Netanyahu Minta Palestina 'Sebagai Tetangga' Jamin Keamanan

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
Foto: ap
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID,  WASHINGTON--Palestina harus jamin keamanan diwilayahnya. Demikian permintaan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, saat duduk bersama Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton dan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, saat membuka perundingan perdamaian Palestina-Isreal yang berlangsung Kamis malam atau Jumat pagi waktu AS. "Kami mengingikan keamanan, kesejahteran dan tetangga yang baik," pinta Netanyahu.

Dia mengatakan perundingan perdamaian tentu berlangsung tidak mudah. Faktanya, kata dia, perdamaian hanyalah bagian kecil dari konsesus kedua pihak baik dari sisi Palestina dan Israel.

Israel, kata Netanyahu menyadari menuju ruangan ini harus menempuh jarak yang jauh dengan waktu yang relatif pendek. Itu sebabnya ia menekankan Israel perlu memandang perundingan ini dalam dalam tempat yang nyaman.

"Anda mengharapkan kami menjadikan Palestina sebuah negara. kami mengharapkan anda untuk siap sebagai sebuah negara. Ada lebih dari jutaan masyarakat Yahudi, namun tidak adanya jaminan menjadi masalah bagi kami," kata dia.

Seperti yang disampaikan Netanyahu sebelumnya kedamaian haruslah terjadi. Israel, menurut dia, sangat perhatian dan hormat kepada Presiden Abbas dan masyarakat Palestina yang menginginkan negara Palestina. "Saya yakinin hal itu bakal terwujud," Janji Netanyahu.

Yang jelas, tambahnya,  kedua belah pihak harus menghentikan aksi saling membunuh dan menciptakan kemanan sebagai landasan dari perdamaian. Perdamaian tanpa keamanan dinilai Netanyahu mustahil terwujud. "Ini kesempatan kita untuk menghindari dan menyelesaikan konflik ini. Menghentikan pertumpahan darah dan memberikan jaminan keamanan bagi anak cucu kita," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement