REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala Ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa, memuji tindakan Bank Indonesia mematok rate. Ia mengatakan keputusan bank sentral untuk mematok BI rate dalam posisi 6,5 persen merupakan hal yang tepat.
"Artinya BI lebih hati-hati menetapkan kebijakannya," ujarnya Jumat (3/9) di Jakarta. Dalam level posisi itu, pertumbuhan kredit diharapkan dapat lebih ditingkatkan dengan suku bunga yang lebih terjangkau. Di sisi lain tingkat kredit bermasalah (NPL) dapat lebih ditekan karena tingkat margin yang kecil.
Menurut Purbaya, akan terlalu dini bagi BI untuk mengubah BI rate. Apalagi inflasi kemarin (Agustus) sudah sedikit menurun dan bahkan di bawah harapan pasar yang mempekirakan 1,1 persen. Dia memproyeksikan inflasi Agustus berada di kisaran 0,9 persen.
"Pemerintah akan terus melakukan intervensi terhadap harga pangan meski ada sejumlah harga yang naik. Tapi, jika intervensi ini terus dilakukan maka inflasi musim yang tak wajar pada Desember bisa lebih ditekan," paparnya. Atas dasar itu, dia berpendapat, Bank Indonesia masih akan mempertahankan BI rate pada level 6,5 persen.