REPUBLIKA.CO.ID,JERUSALEM--Simon Wiesenthal, salah seorang korban Holocaust yang lolos dari maut, dan menjadi terkenal berkat upaya perburuan tokoh-tokoh nazi, ternyata bekerja untuk dinas rahasia Israel, Mossad. Demikian diberitakan oleh harian The New York Times Jum'at ini, mengutip penerbitan biografi baru Simon Wiesenthal (1908-2005).
Dalam biografi dengan judul 'Pemburu Nazi' ini, sejarawan Israel, Tom Segev, yang juga bekerja pada harian Haaretz, menyatakan, Simon Wiesenthal selama bertahun-tahun bekerja untuk Bagian Politik Departemen Luar Negeri Israel, dan kemudian untuk Mossad. Pada tahun 1960, Departemen Luar Negeri Israel membiayai pendirian kantornya di Wina dan menyediakan paspor Israel baginya. Simon Wiesenthal bekerja dengan nama sandi Theocrat.
Simon Wiesenthal berperan penting dalam upaya pelacakan penjahat perang Adolf Eichmann. Pada tahun 1962, tokoh nazi ini diadili di Israel, dan kemudian mendapat hukuman gantung.
Simon Wiesenthal juga terlibat dalam upaya pelacakan ratusan tokoh nazi lainnya. Ia antara lain berhasil melacak identitas petugas polisi yang menangkap keluarga Anne Frank di tempat persembunyian mereka, di Amsterdam.