Sabtu 04 Sep 2010 07:08 WIB

Debu Sinabung Mencemari Daerah Wisata Sibolangit

REPUBLIKA.CO.ID,KABANJAHE--Letusan ketiga Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Rabu subuh merebak hingga mencemari kawasan wisata Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang. Dari pantauan ANTARA di sekitar Sibolangit, atap sejumlah rumah warga, badan jalan dan lahan pertanian penduduk di kawasan dataran tinggi itu diselimuti debu vulkanik berwarna putih. Jarak antara Gunung Sinabung dengan wilayah Sibolangit sekitar 20 kilometer.

Semburan debu vulkanik itu cukup mengganggu aktivitas warga setempat dan para pengguna jalan raya yang hendak menuju Kabupaten Karo. Banyak warga Sibolangit terpaksa menutup hidung dan mulut mereka dengan masker dan kain guna mencegah kemungkinan gangguan pernafasan.

Debu vulkanik yang merebak ke Sibolangit juga membuat sebagian besar penduduk setempat mengurangi aktivitas di luar rumah. Beberapa saksi mata menyebutkan debu vulkanik bercampur partikel belerang menyelimuti sebagian besar wilayah Sibolangit sekitar dua jam pasca peristiwa letusan ketiga Gunung Sinabung. "Asap berwarna kehitaman bercampur debu dari Gunung Sinabung sejak pagi tadi (Rabu,red) mengarah ke Sibolangit sehingga sempat membuat sebagian besar penduduk cemas," ujar Jimmi Tarigan, warga Kecamatan Sibolangit.

Menjelang siang hari ketebalan asap dan debu dari Gunung Sinabung ke wilayah Sibolangit mulai berkurang.

Hingga kini belum diketahui secara rinci total kerugian akibat hujan debu yang melanda sebagian wilayah Sibolangit tersebut.

Sementara itu, menjelang Jumat sore di puncak Gunung Sinabung masih terlihat kepulan asap tebal. Namun, volume asapnya diperkirakan jauh berkurang dibanding posisi pagi hari. Banyak warga yang selama ini bermukim di sekitar radius 10 km dari gunung itu untuk sementara memilih bertahan di lokasi pengungsian.

"Jika melihat perkembangan Gunung Sinabung hingga sekarang ini kami belum bisa memastikan kapan kembali ke rumah," ucap Jonni Sembiring, warga Desa Kuta Gugung, Kecamatan Simpang Empat.

sumber : ant
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement