Sabtu 04 Sep 2010 07:52 WIB

Fadel Pastikan Tak Ada Nelayan Ditahan Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad membantah informasi mengenai penahanan enam nelayan Indonesia dari Kelurahan Brandan Timur dan Kelurahan Sei Billah, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, oleh otoritas keamanan Malaysia.

"Itu informasi dari Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) yang keliru. Saya sudah cek (kebenaran) informasi itu," kata Fadel di Jakarta, Jumat.

Fadel menambahkan, keenam nelayan tradisional itu hanya terbawa arus selama dua hari saat mereka melaut. "Dua hari mereka terbawa arus dan tidak pulang, lalu dikatakan atau diisukan ditangkap dan ditahan oleh polisi Malaysia. Padahal tidak sama sekali. Nelayan itu sudah pulang dan telah berkumpul dengan keluarga mereka," kata fadel.

Dia merasa heran dengan informasi yang dikembangkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. "Saya sudah bilang ke mereka (KIARA) untuk tidak menyebar informasi yang salah. Saya tegaskan, informasi dari KIARA itu salah sama sekali," ujar Fadel.

KIARA dalam rilisnya menyebutkan bahwa ada enam nelayan tradisional asal Sumatera Utara yang ditahan oleh Polisi Marin Malaysia di Kedah, Malaysia, sejak 9 Juli 2010. Mereka adalah Zulham (40), Ismail (27), Amat (24), Hamid (50), Syahrial (42) dan Mahmud (42).

Fadel juga membantah ada petugas KKP yang melakukan pemerasan terhadap nelayan Malaysia. "Saya memang menerima SMS seperti itu, tapi itu fitnah sama sekali. Toh tiga petugas KKP tersebut sudah menjelaskan kepada Komisi I DPR RI. Itu `kan grup yang pro Malaysia, mau hancurkan Indonesia dan saya tidak akan terpengaruh dengan isu itu," kata Fadel. 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement