REPUBLIKA.CO.ID, KABUL--Komandan perang Afghanistan Amerika Serikat, Jenderal David Petraeus, mengingatkan bahwa kehidupan tentara AS akan berbahaya jika gereja evangelis Florida akan melaksanakan rencananya membakar kitab suci Alquran pada peringatan 9/11 Sabtu.
Petraeus mengatakan rencana membakar kitab suci ummat Islam itu akan menjadi propaganda kudeta bagi Taliban di Afghanistan dan mengobarkan sentimen anti-AS di seluruh dunia.
Dove World Outreach Center di Gainesville, Florida mengatakan, pihaknya akan membakar Alquran pada akhir pekan ini dalam peringatan serangan udara 11 September ke-9 untuk memprotes apa yang mereka sebut "penjahat Islam."
Dalam satu wawancara dengan Wall Street Journal Selasa, Petraeus mengatakan peristiwa itu "akan membahayakan jiwa tentara dan juga akan membahayakan seluruh upaya kita."
"Persisnya jenis tindakan itu akan dimanfaatkan Taliban dan akan menyebabkan masalah berat. Tidak hanya di sini, tapi juga di mana saja di seluruh dunia kita terlibat dengan komunitas Islam," katanya.
Rencana protes oleh 50 anggota jemaat gereja evangelis - yang dalam halaman Facebooknya bermotto "Islam adalah Setan" - itu telah memicu kemarahan di Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia.
Pada akhir Agustus sekitar 100 ummat Islam Indonesia berdemonstrasi di luar kedutaan AS di Jakarta dan mengancam "berjihad" atau perang suci jika kelompok Kristen AS melakukan hal itu.
Tuduhan pelecehan Alquran oleh tentara AS di Afghanistan dan Irak telah menjadi isu pembakaran dalam beberapa waktu lalu, termasuk ketika seorang prajurit AS dikerahkan ke Irak penuh salinan kitab suci dengan peluru pada tahun 2008. Akibatnya demonstrasi yang dilakukan sekitar 2.000 orang di Afghanistan tengah menjadi ajang kekerasan, dan seorang tentara Lithuania serta dua penduduk sipil tewas dalam baku tembak antara pemrotes dan polisi.
Pastor gereja Florida, Terry Jones, mengatakan keprihatinan Petraeus adalah "sah".
Tetapi dalam satu pernyataan kepada WSJ, dia menambahkan: "Kami harus mengirim pesan jelas kepada unsur-unsur radikal Islam. Kami tidak akan lagi dikendalikan dan didominasi oleh ketakutan dan ancaman mereka." Diwawancarai oleh AFP pada Juli, Jones mengatakan: "Islam dan hukum Syariah bertanggung jawab pada serangan 9/11."
"Kami akan membakar Al Quran karena kami pikir kini saatnya bagi orang Kristen, untuk gereja-gereja, bagi politisi-politisi untuk berdiri dan mengatakan tidak; Islam dan hukum syariah tidak disambut di Amerika Serikat."