REPUBLIKA.CO.ID, GUATEMALA CITY--Jumlah korban longsor di Guatemala dan Meksiko naik menjadi 50 orang, Selasa (7/9). Pihak berwenang Meksiko mengatakan, tiga pekerja membersihkan sistem drainase yang dipenuhi bebatuan dan lumpur yang berasal dari sebuah bukit terdekat.
Seperti yang dilaporkan AFP, di Guatemala, setidaknya 45 orang tewas selama akhir pekan. Penyelamat baru saja kembali dari tugas, mereka menggali jurang di sebelah Jalan Raya Pan-Amerika. ''Medan basah itu tidak aman,'' kata seorang pejabat di Guatemala.
"Pencarian telah dibatalkan karena kondisi tanah," kata David de Leon, seorang juru bicara untuk kantor manajemen pemerintah darurat CONRED.
Korban jiwa banyak berjatuhan pada hari Sabtu (4/9). Tim penolong mencoba untuk menemukan korban dari longsor sebelumnya yang menyapu bus dan lima kendaraan lainnya dari jalan raya.
Hanya 25 orang dari 40 orang yang diyakini telah dikuburkan di situs tersebut telah diambil. "Kami membawa sekop dan kami mulai membantu ketika longsor lain datang," kata Manuel Sohom, yang kehilangan putranya yang berusia 15 tahun.
''Jarak kami hanya beberapa meter satu sama lain. Tetapi semua terjadi begitu cepat kami tidak punya waktu untuk melakukan apa-apa," kata Sohom berurai air mata.
Lumpur, kata Sohom, menutupi dia hingga batas dadanya. “Saya bisa keluar, tapi yang lain benar-benar terkubur dan anak saya tetap berada di bawah bumi." ujar dia.