REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Berdasarkan metode kalkulasi ilmiah atau hisab yang dilakukan Dewan Fikih Amerika Serikat (AS), 1 Syawal 1431 H jatuh pada hari Jumat ini (10/9)
Dengan demiian, sekitar tujuh juta Muslim yang tersebar di 51 negara bagian di AS merayakan Idul Fitri yang menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan. Mereka melakukan shalat Idul Fitri di masjid-masjid atau tempat-tempat lain yang telah ditentukan.
Komunitas Muslim Indonesia yang tinggal di AS juga tidak ketinggalan. Mereka menggelar acara sholat Ied dan halal bihalal di berbagai tempat. Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington, DC, misalnya, bekerja sama dengan organisasi komunitas Muslim Indonesia setempat (IMAAM), mengadakan shalat Ied di sebuah gedung sekolah di Gaithersburg, Maryland, tak jauh dari kota Washington.
etua Panitia, Bambang Achiruddin, memperkirakan, acara tersebut akan dihadiri oleh sekitar 1.500 sampai 2.000 orang. “Selain dari Washington DC, Virginia dan Maryland, juga ada saudara-saudara kita dari New Jersey, Baltimore, North Carolina, dan West Virginia. Tahun ini kemungkinan banyak orang asingnya, kebanyakan dari Timur Tengah, Eropa Timur, dan orang setempat,” jelas Bambang.
Usai sholat Ied, acara dilanjutkan dengan halal bihalal. “Setelah selesai (shalat), kita bersilaturahmi, lalu makan makanan yang kita bawa, sesudah itu ada hiburan dari anak-anak, kasidahan dari ibu-ibu, nasyid oleh bapak-bapak, pembacaan puisi dan hiburan lainnya,” jelas Bambang.
Acara sholat bersama di Masjid Al-Falah, Philadelphia, biasanya juga dihadiri warga Indonesia dari negara-negara bagian sekitar Pennsylvania.
Sementara di Philadelphia, yang terletak di negara bagian Pennsylvania, sebagian besar Muslim Indonesia di sana akan menunaikan sholat Ied di Masjid Al-Falah, masjid yang didirikan komunitas Indonesia.
Presiden Komunitas Indonesia untuk Philadelphia dan sekitarnya, Aditya Setiawan, mengatakan shalat Ied di masjid yang berkapasitas 250 orang akan dibagi menjadi dua kloter yaitu pukul delapan pagi dan sepuluh pagi.
“Philadelphia biasanya menampung orang-orang dari tri-state area atau tiga negara bagian yaitu Pennsylvania, New Jersey, dan Delaware. Makanya kita punya dua kloter, untuk mengantisipasi mereka yang datang terlambat karena dari negara bagian yang jauh. Biasanya kloter kedua tidak terlalu banyak, hanya sekitar 15-20 orang,” kata Aditya.
Masjid Al-Hikmah di negara bagian New York, masjid pertama di AS yang didirikan oleh komunitas Indonesia, juga menggelar sholat Ied yang dihadiri lebih dari 1.000 orang dari New York dan sekitarnya.
Halal bihalal yang cukup besar diadakan satu atau dua minggu setelahnya, dengan mengundang sejumlah pejabat setempat, tokoh-tokoh antar-agama dan masyarakat non-Muslim.
Tokoh Muslim Indonesia di New York, Shamsi Ali, menjelaskan, sehubungan dengan polemik pendirian pusat budaya Islam dan masjid dekat lokasi serangan terorisme 11 September, “Halal bihalal akan kami jadikan sebagai sarana untuk membangun komunikasi dan edukasi kepada tetangga-tetangga non-Muslim kita,” tegasnya.
Diperkirakan lebih dari 1.000 orang menghadiri halal bihalal di kota New York tersebut.