Sabtu 11 Sep 2010 18:31 WIB

Israel Selatan Diserang Pejuang Gaza

REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM--Pejuang di Gaza menembakkan sebuah proyektil ke Israel selatan, Jumat, beberapa jam setelah pesawat tempur Israel melancarkan serangkaian serangan ke jalur pesisir tersebut, kata seorang juru bicara militer kepada AFP.Ia menyatakan, masih belum jelas apakah mortir atau roket yang menghantam daerah Shaar HaNegev dekat perbatasan timurlaut Gaza dengan Israel. Serangan itu tidak menimbulkan korban atau kerusakan.

Sedikitnya enam roket atau mortir ditembakkan ke seberang perbatasan Israel sejak Senin.Pada Kamis tengah malam, dua anggota pasukan keamanan Hamas cedera di Kota Gaza ketika Israel melakukan serangan udara pembalasan setelah serangan roket sebelumnya, kata beberapa saksi Palestina.

Israel juga melancarkan serangan udara di daerah utara dan kota perbatasan selatan, Rafah, dengan sasaran sebuah terowongan penyelundup. Tidak ada yang terluka dalam serangan tersebut.Serangan-serangan itu dilakukan setelah roket dan mortir ditembakkan ke Israel selatan pada Kamis, yang tidak menimbulkan kerusakan atau korban.

Kekerasan terakhir itu terjadi ketika Israel sedang melewati hari kedua dan terakhir dari Tahun Baru Yahudi dan pada saat muslim di Tepi Barat dan Jalur Gaza mulai merayakan Idul Fitri yang menandai berakhirnya bulan suci Ramadan.Hamas yang menguasai Jalur Gaza mengendalikan serangan-serangan roket pejuang sejak berakhirnya ofensif 22 hari Israel terhadap wilayah pesisir tersebut pada Januari 2009.

Meski demikian, sejak awal 2010, gerilyawan menembakkan lebih dari 100 roket atau mortir ke Israel selatan, kata militer.Israel menggempur habis-habisan Jalur Gaza hampir dua tahun lalu dengan dalih untuk menghentikan penembakan roket yang hampir setiap hari ke wilayah negara Yahudi tersebut.

Jumlah serangan roket dari Gaza ke Israel dikabarkan berkurang secara berarti sejak Israel meluncurkan perang di wilayah kantung pesisir yang dikuasai Hamas itu pada akhir 2008.Perang di dan sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember 2008.

Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.Pasukan Israel juga berulang kali membom daerah perbatasan Gaza dengan Mesir sejak mereka memulai ofensif pada 27 Desember 2008 dalam upaya menghancurkan terowongan-terowongan penyelundup yang menghubungkan wilayah miskin Palestina itu dengan Mesir.

Angkatan Udara Israel membom lebih dari 40 terowongan yang menghubungkan wilayah Jalur Gaza yang diblokade dengan gurun Sinai di Mesir pada saat ofensif itu dimulai.Terowongan-terowongan yang melintasi perbatasan itu digunakan untuk menyelundupkan barang dan senjata ke wilayah Jalur Gaza yang terputus dari dunia luar karena blokade Israel sejak Hamas menguasainya pada 2007.

Operasi "Cast Lead" Israel itu, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina yang mencakup ratusan warga sipil dan menghancurkan sejumlah besar daerah di jalur pesisir tersebut, diklaim bertujuan mengakhiri penembakan roket dari Gaza. Tiga-belas warga Israel tewas selama perang itu.

Proses perdamaian Timur Tengah macet sejak konflik itu, dan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas masih tetap diblokade oleh Israel.Jalur Gaza, kawasan pesisir yang padat penduduk, diblokade oleh Israel dan Mesir setelah Hamas berkuasa hampir tiga tahun lalu.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.

sumber : ant/AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement