REPUBLIKA.CO.ID, AMBON--Polisi kembali mengawasi gerak-gerik seratusan anggota Jamaah Tablig. Dalam keterangannya, polisi mengaku mencurigai mereka menyelenggarakan latihan perang di Desa Kawa, Kabupaten Maluku Tengah dan Desa Olas, Kabupaten Seram Bagian Barat, sehingga meresahkan warga setempat.
"Sesuai hasil pantauan kami, kegiatan mereka masih didominasi syiar agama tapi sering dibarengi kegiatan latihan perang-perangan," kata Kabid Humas Polda Maluku, AKBP Johanes Huwae di Ambon, Senin. Awalnya, kata Huwae, 100 anggota Jamaah Tablig beraktivitas di Kampung Baru, Masohi, Ibu Kota Maluku Tengah. Mereka kemudian pindah ke tempat kegiatan baru di Desa Kawa.
Aktivitas serupa juga dilakukan ratusan jamaah di Desa Olas yang diduga telah berlangsung lebih dari enam bulan. "Masyarakat diimbau untuk memberikan informasi yang akurat kepada polisi bila mendapati adanya kegiatan mencurigakan yang dilakukan orang-orang tertentu di dalam hutan secara tersembunyi," katanya.
Ini bukan pertama kali polisi memantau aktivitas Jamaah Tabligh. Hal serupa pernah terjadi tahun lalu. Namun setelah mendapatkan reaksi, kecurigaan polisi terhadap Jamaah Tabligh melunak. Selama ini, para aktivis Jamaah Tabligh dikenal menjalankan pendekatan dakwah tanpa kekerasan dalam berinteraksi dengan masyarakat.