Selasa 14 Sep 2010 00:23 WIB

Presiden Sampaikan Pernyataan Soal Penusukan Jemaat HKBP

Rep: ikh/ Red: irf
Presiden SBY
Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara Kepresidenan Julian A Pasha menegaskan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono prihatin dengan adanya insiden penusukan terhadap pendeta rumah ibadah di Bekasi. Peristiwa seperti itu tidak boleh terjadi dan ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk saling menjaga, jangan sampai menistai atau mencederai keharmonisan kerukunan agama di Indonesia selama ini.

"Prihatin dan meminta Menkes untuk segera menemui, melihat, memastikan paramedis memberi yang terbaik untuk menangani kedua orang yang jadi korban kemarin pada saat ada aksi kekerasan di Bekasi. Dan, itu telah dilakukan Menkes dan telah dilaporkan kembali pada Bapak Presiden," kata Julian ketika dihubungi wartawan, Senin (13/9). Dalam kesempatan itu, Julian mengulangi keterangan pihak kepolisian bahwa peristiwa itu murni kriminal biasa.

"Jadi ini tidak boleh dibayangkan atau kemudian di interpretasikan sebagai hal yang meluas menjadi sebagai agama. Tidak ada hubungan dengan agama di sini," kata dia. Pelakunya tidak ada sangkut paut dengan agama dan dia tidak mewakili agama tertentu.

"Presiden juga telah menginstruksikan polisi dan Kapolri dan jajarannya secepat mungkin untuk menangkap, menindak, dan memproses sesuai dengan hukum yang berlaku pada pelaku yang kemarin melakukan penusukan, ke depan hal ini menjadi pembelajaran bagi seluruh masyarakat," kata Julian. Dia mengatakan, jajaran kepolisian dan pemuka agama mendapat pelajaran untuk sama-sama waspada.

Kewaspadaan itu untuk menjaga jangan sampai ada oknum atau orang tertentu yang sengaja menciptakan kekacauan atau memancing kerusuhan yang ini sangat tidak baik kerukunan kehidupan beragama. "Harus kita pastikan memang ini tidak ada hubungan dengan agama tertentu," katanya. Menurut Julian, Presiden meminta sistem harus bekerja.

"Menkopolhukam sebagai koordinator untuk bidangnya telah melakukan hal sebagaimana yang menjadi tugas, pokok, dan fungsi Kementerian Koordinator Polhukam," katanya. Menurut Julian, Kementerian bidang agama dan kesra nanti akan melakukan pencerahan atau memberikan sosialisasi ke masyarakat bisa lebih hati-hati, waspada, dan saling menjaga agar tidak disusupi dengan oknum yang punya modus tertentu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement