REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekretaris Jenderal Organisasi Cendekiawan Islam Internasional (International Conference of Islamic Scholars/ICIS), Hasyim Muzadi meminta agar kasus kriminal terhadap jemaah Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Ciketing, Sukmajaya, Kota Bekasi segera diungkap dan disidangkan menurut hukum yang berlaku. Tujuannya, agar tidak ada polemik berkepanjangan.”Kriminal murni, tidak murni atau dimurnikan gelar sidang dan dialog terbuka akan jelas persoalannya,”papar dia saat konferensi pers di Gedung Kemenag, Jakarta, Senin (13/9).

Hasyim mengatakan, jika tidak ada benih-benih rawan konflik. Kerawanan tersebut terletak pada tiga hal yaitu pertama umat beragama jika bersikap eksklusif etnis akan bermasalah. Jemaah HKBP sendiri merupakan perpaduan antara agama dan etnis.

Kedua, posisi tempat ibadah HKBP kurang menguntungkan. Apalagi, sampa saat ini, upaya memberikan tempat alternatif oleh pemda belum diterima oleh HKBP. Ketiga, ekspansi HKBP menggelar kebaktian di Monumen Nasional (Monas) dapat menambah kerawanan.

Oleh karena itu, Hasyim berharap pemerintah segera turun tangan menyelesaikan persoalan ini. Meskipun, dia heran dengan sikap aparat yang terkesan menunggu konflik meledak. Padahal, pemerintah telah diingatkan berulang kali. Sebab, jika tidak ditangani serius maka akibat minimal akan terjadi polemik dan maksimalnya konflik merebak di berbagai wilayah.

Pemerintah diminta tidak memandang remeh peristiwa ini. ”Jangan lihat konflik ini di desa kecil bisa jadi berdampak nasional bahkan internasional, tetapi mudah-mudahan tidak terjadi,”harap dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika