REPUBLIKA.CO.ID,ENSCHEDE-–Rafael Benitez berkesempatan membuktikan dirinya layak menjadi suksesor Jose Mourinho sebagai pelatih Inter Milan, pertengahan pekan ini. Inter akan ditantang wakil Belanda, FC Twente, dalam kualifikasi Grup A Liga Champions di Stadion De Grolsch Veste, Selasa (14/9) atau Rabu dini hari WIB.
Sejauh ini performa Inter belum meyakinkan di tangan mantan pelatih Liverpool itu. Inter bermain imbang 0-0 melawan Bologna dan menang 2-1 atas Udinese di Seri A. Dia Piala Super Eropa, Intre menyerah 0-2 dari Atletico Madrid.
Benitez gagal menambah pemain bintang di skuatnya. Ia hanya diwarisi pemain pilihan Mourinho, padahal menginginkan tambahan beberapa pemain. “Sekarang tidak banyak jejak saya di tim ini. Kami harus melakukan sesuatu di bulan Januari,” ucap Benitez mengekspresikan keinginannya membeli pemain di bursa transfer musim dingin mendatang.
Suka atau tidak, Benitez harus bisa memaksimalkan skuat yang dinilai sebagian orang sudah memasuki usia senja. Sebab para pemain di tim ini berhasil menghadirkan tiga gelar juara bersama Mourinho musim lalu.
Terlebih lawan yang dihadapi juga memiliki kondisi serupa. Twente ditinggal Steve Mclaren, pelatih yang mengantarkan tim ini menjadi juara Eredivisie musim lalu. Bedanya, Michel Preud'homme, pelatih baru Twente, sudah membuktikan sentuhannya tidak kalah dibandingkan McLaren. Setelah dua hasil imbang, Twente meraih tiga kemenangan beruntun dan saat ini bertengger di posisi ketiga klasemen Eredivisie di bawah PSV Eindhoven dan Ajax Amsterdam.
Maicon dan Christian Chivu dimasukkan dalam daftar 21 pemain meski diragukan tampil karena masalah kebugaran. Sebaliknya, dengan alasan serupa, Dejan Stankovic malah tidak berada dalam daftar. Thiago Motta ikut absen karena harus menjalani hukuman larangan bermain dan bermasalah dengan lutut.
Benitez kembali mengandalkan Samuel Eto’o, pencetak gol kemenangan saat melawan Udinese. Ia akan diduetkan dengan Diego Milito dibantu Goran Pandev. Sedangkan Ludovic Biabiany menjadi alternatif di lini depan.
Sampai saat ini Milito masih belum memuaskan Benitez. Namun pelatih asal Spanyol ini masih memercayai Milito, striker terbaik Eropa tahun ini. “Diego secara perlahan akan semakin membaik. Kami harus bekerja,” kata Benitez.
Ia menyebutkan duet ini bisa mengejutkan pertahanan lawan seperti yang diinginkannya. Hanya, Inter dinilai Benitez butuh tambahan seorang pemain sayap untuk membantu. “Sebab sekarang setiap orang tahu bagaimana pola kerja sama Wesley Sneijder dengan Milito,” ucap Benitez.
Benitez membuat perubahan dengan memasukan bek Davide Santon. Pemain muda berbakat Italia yang musim lalu jarang bermain kemungkinan akan dipercaya tampil bersama Lucia, Walter Samuel dan Maicon. Di lini tengah, Sneijder masih menjadi pengatur serangan sekaligus pemecah kebuntuan jika para striker Inter kesulitan menjebol gawang Twente.
Di atas kertas, Inter seharusnya tidak akan kesulitan menghadapi Twente. Tim ini belum memiliki pengalaman berlaga di Liga Champions karena baru pertama menjuarai Eredivisie. Biasanya, pengalaman menjadi faktor penting kesuksesan di kompetisi antarklub tertinggi Eropa ini.
Twente tampaknya tidak ambil pusing dengan ini. Para pemain justru tertantang membuktikan jika mereka punya kemampuan menghadirkan kejutan di Liga Champions seperti yang dilakukan saat menjuarai Eredivisie musim lalu.
Wout Brama, gelandang Twente, percaya timnya punya peluang. Apalagi Twente selalu bermain bagus di kandang. “Terpenting adalah tidak menganggap pertandingan ini adalah bonus kecil. Ini Liga Champions dan kami adalah juara Belanda. Kami harus tunjukkan itu,” kata Brama.
Brama akan bekerja sama dengan Theo Janssen dan Nasir Chadli di tengah untuk menopang trio striker Bryan Ruiz, Marc Janko, dan Luuk de Jong.