REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI--Provokasi yang dilakukan Terry Jones, pemimpin gereja di Florida yang ingin membakar Alquran, ditanggapi warga Yordania dengan cara memberikan bunga kepada pimpinan geraja terbesar negara itu yang berlokasi di Amman. Pemberian bunga dipilih sebagai bentuk simbol toleransi dan kerendahhatian muslim Yordania terhadap provokasi rencana pembakaran Alquran.
Secara simbolis aksi pemberian bunga diserahterimakan oleh pemuda Muslim kepada pendeta gereja Selasa lalu. Pendeta Constantine Qarmash yang menerima delegasi pemuda Muslim mengawali serah terima itu dengan mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri kepada peserta aksi.
Dalam pidatonya, Qarmash mengatakan apa yang dilakukan Terry Jones cenderung fanatis dan tidak sesuai dengan ajaran Kristen. "Orang ini memiliki niat jahat dan tindakan itu bukanlah seorang pendeta, karena pendeta seharusnya menyebarkan cinta dan toleransi. Dia tidak pantas menjadi pemimpin gereja," ungkap dia seperti dikutip dari alarabiya, Rabu (15/9).
Sementara itu, pemimpin aksi, Zaid Al Ouaidi, mengatakan ide penanaman bunga berawal dari pemikiran bahwa aksi provokatif seharusnya diladeni dengan aksi damai. Dia meyakini dengan cara damai akan menghindarkan diri dari hal yang tidak seharusnya terjadi. "Saya ingin menunjukan kepada dunia bahwa islam adalah agama yang mengusung perdamaia, menghargai toleransi dan keberagaman," kata dia.
Ouadi juga mengatakan pihak gereja begitu menyambut gembira ihwal aksi penanaman bunga. Dia pun menilai pihak gereja begitu hangat dan menerima dengan bahagia pemberian bunga itu. "Bunga merupakan simbol nilai toleransi dan perdamaian serta hubungan yang panjang antara Islam dan Nasrani," pungkasnya.