Sabtu 18 Sep 2010 00:51 WIB

Menteri ESDM Jamin Kenaikan TDL Tahun Depan Opsi Terakhir

Rep: Cepi Setiadi/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh menyatakan, kenaikan tarif dasar listrik (TDL) pada tahun depan merupakan opsi terakhir. Saat ini pemerintah sedang mencari alternatif-alternatif lain, khususnya dalam efisiensi biaya pokok penyediaan (BPP) listrik.

''Kami tengah cari kemungkinan dulu khususnya dalam efisiensi, salah satunya bagaimana menurunkan BPP listrik, terus apa yang bisa dihemat PLN,'' kata Darwin di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (17/9). ''Sehingga opsi terakhir adalah kenaikan TDL.''

Itu pun, kata Darwin, jika diterapkan akan dikenakan kepada golongan mampu dengan batas maksimal 15 persen.

Menurut Darwin, golongan pelanggan mampu dalam pengertian pelanggan yang membayar listriknya lebih sedikit dibanding total pengeluarannya. ''Ya jumlahnya sekitar empat juta dari 37 juta pelanggan rumah tangga PLN,'' kata dia.

Darwin menjelaskan, untuk kalangan industri yang akan dikenakan adalah industri yang masih memiliki ruang daya saing. Sedangkan untuk industri yang kecil, kata dia, pemerintah masih akan mengkajinya. Menurut Darwin masih ada sekitar satu jutaan UMKM yang yang terbatas daya saingnya sehingga perlu dilindungi.

Darwin mengingatkan, sebaiknya untuk permalsahan TDL ini tidak diributkan apakah akan naik atau tidak jadi naik. Karena, lanjut dia, pada dasarya hal itu berkaitan dengan hasil pembicaraan antara pemerintah dengan DPR. ''Nanti kalau sudah ketemu DPR ada hasil pembicaraan baru kami akan menyampaikan soal apakah naik atau tidak jadi naik. Tapi kami sedang sungguh-sungguh melakukan alternatif-alternatif lain sehingga tidak serta merta lantas menaikkan,'' katanya.

Darwin menyadari pemerintah baru saja menaikkan tarif listik sehingga masih melihat adanya kemungkinan-kemungkinan untuk mendahulukan langkah efisiensi dulu. Saat ini PLN telah melakukan langkah-langkah atau pun aksi yang konkret dalam efisiensi. Di antaranya adalah mengurangi krisis jaringan dan lain sebagainya. ''Tapi kam ingin terus coba dalam komposisi energi mixnya dan mengupayakan BBP PLN itu turun lagi. Jadi masih banyak kemungkinan,'' tandasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement