REPUBLIKA.CO.ID,DUBAI--Umat Islam kini sudah menyebar ke seantero dunia ini. Tak hanya di kota-kota besar yang ramai penduduknya, namun mereka juga sudah meninggali daerah-daerah terpencil di seluruh penjuru dunia, termasuk di kutub utara.
Di Inuvik, Kutub Utara, kota yang masuk wilayah Kanada, saat ini diperkirakan terdapat 75-80 Muslim yang tinggal di antara 3.700 penduduknya. Mayoritas penduduk Muslim di sana berasal dari Sudan. Ada pula beberapa yang berasal dari Mesir, Yordania, Libanon, dan Palestina.
Sepertiga dari warga Muslim itu bekerja sebagai supir taksi. Sementara yang lainnya ada yang memiliki restoran, toko kelontong, bekerja sebagai tukang cukur, dan petugas keamanan.
Seperti ditulis Al Arabiya, penduduk Muslim pertama yang menetap di Kutub Utara itu adalah Talal al-Khateeb. Pria keturunan Suriah itu tiba di kota yang pada musim dingin suhunya mencapai 40 derajat di bawah nol itu, pada 28 tahun yang lalu. Dia dikenal sebagai orang yang terkaya di komunitas kecilnya.
Setelah hampir tiga dekade, umat Islam mencapai kota itu, penerus Khateeb terus berdatangan. Lantaran jumlahnya yang kini hampir mencapai 100 jiwa, mereka pun membutuhkan sebuah tempat ibadah berupa masjid atau mushola. Dan bila tak ada aral melintang, sebuah masjid yang pendiriannya dibantu oleh donatur dari Arab Saudi akan berdiri di ujung utara dunia itu.
Sejak pekan lalu, Masjid yang diusulkan diberi nama 'Masjid di Ujung Dunia' itu mulai di bangun. Diperkirakan dibutuhkan waktu sekitar 10 hari untuk merakit rangkaian kayu yang akan dijadikan Masjid di kota yang hanya berjarak 200 kilometer dari kutub utara itu.