REPUBLIKA.CO.ID,BANGKOK--Ribuan pengunjuk rasa anti pemerintah yang kerap disebut kelompok kaos merah kembali turun ke jalan. Ahad (19/9), para pendukung mantan perdana menteri Thaksin Sinawatra itu mulai memperlihatkan kekuatannya lagi. Mereka menuntut keadilan atas peristiwa berdarah di bulan April dan Mei lalu.
Waktu itu, sebanyak 91 orang demonstran tewas setelah bentrok dengan aparat keamanan yang ingin membubarkan aksi jalanan kelompok kaos merah. Mengenakan kaos berwarna merah, para demonstran, kemarin mulai berkumpul di persimpangan jalan di pusat kota Bangkok. Namun kali ini, mereka membubarkan diri menjelang malam datang. Mereka hanya berorasi, melepaskan balon merah, dan mengikatkan pita merah pada rambu-rambu lalu lintas.
Demonstrasi berjalan damai tanpa ada bentrokan dengan aparat keamanan setempat. Sebelumnya, sekelompok kecil kaos merah berunjuk rasa di luar penjara tempat para pemimpin mereka dibui. Ratusan pemimpin dan pendukung kaos merah di penjara usai demonstrasi berdarah pada Mei lalu itu.
Unjuk rasa juga di gelar di kota-kota lain di Thailand pada Ahad. Sebagian besar, berdemonstrasi di Chiang Mai, kota di utara Thailang yang dikenal sebagai basis pendukung Thaksin.
Dalam orasinya, demonstran di Bangkok melampiaskan kekesalannya kepada militer dan Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva. Mereka mendesak diselidikinya bentrok berdarah pada Mei lalu. ''Saya sedih pada apa yang telah terjadi ke Thailand dalam empat tahun terakhir. Saya marah pada ketidakadilan,'' kata Somnuek Aphinanmongkol, seorang insinyur yang ikut meramaikan unjuk rasa itu.