Selasa 21 Sep 2010 03:58 WIB

Penusuk Jemaat HKBP Bukan Anggota Ormas

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Djibril Muhammad
Kombes Boy Rafli Amar
Foto: matanews.com
Kombes Boy Rafli Amar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pelaku penusukan terhadap anggota Jemaat HKBP Ciketing dipastikan bukan anggota ormas tertentu. Hal ini diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Boy Rafli Amar.

Menurutnya, pelaku penusukan merupakan salah satu warga yang berpapasan dengan rombongan jemaat. "Pelaku bukan dari salah satu ormas, melainkan dari masyarakat biasa," jelas Boy kepada sejumlah wartawan, Senin (20/9).

Menurutnya, polisi masih menyelidiki jenis senjata yang digunakan pelaku. Dari luka tusukan di tubuh korban, polisi menduga kuat pelaku menggunakan senjata tajam jenis pisau. "Namun kita masih menyelidiki kemungkinan lain. Bisa jadi pelaku menggunakan alat yang memiliki ujung yang tajam, seperti obeng," ungkapnya.

Namun begitu, Boy enggan menjelaskan secara detail jati diri pelaku. Kasus penganiayaan menimpa jemaat HKBP pada Ahad (12/9) lalu.

Jemaat yang tengah berjalan menuju lokasi kebaktian di tanah lapang Desa Ciketing, dianiaya oleh sejumlah orang tidak dikenal. Sebanyak 10 tersangka telah ditetapkan terkait kasus penganiayaan, termasuk Ketua DPW FPI Bekasi Murhali barda.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement