REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pjs Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Agus Supriyanto mengungkapkan, realisasi pembayaran subsidi BBM sampai dengan 7 September mencapai Rp 42,6 triliun. Jumlah ini baru 47,9 persen dari pagu yang ditetapkan Rp 88,9 triliun. "Sedangkan untuk listrik baru sebesar Rp 30,7 triliun atau 55,6 persen dari pagu sebesar Rp 55,1 triliun," ujar Agus, dalam pesan singkatnya, Senin (20/9).
Sementara itu berdasarkan hasil evaluasi, secara keseluruhan untuk asumsi makro angka deviasinya masih dibbawah 1 persen dibandingkan target yang ditetapkan. "Kalau harga minyak dan lifting deviasinya sekitar 2 sampai 3 persen," kata dia.
Agus menjelaskan, untuk pertumbuhan ekononomi sampai dengan semester I sebesar 5,9 persen. Kemudian inflasi sampai dengan Agustus (year to date) 4,82 persen, sedangkan secara year on year (yoy) 6,44 persen. Untuk tingkat suku bunga berdasarkan hasil lelang BI (SBI 3 bulan) sampai dengan 7 Sept 2010 sebesar 6,64 persen.
Nilai tukar rata-rata periode Januari -Agustus 2010 sebesar Rp 9.132 per dolar AS. Harga minyak ICP rata-rata periode Januari -Agustus 2010 sebesar 77,21 per barel dan lifting minyak rata-rata periode Jan-Juli 2010 937 MBOPD. Sementara realisasi belanja subsidi (energi dan non energi) sampai dengan 7 September 2010 sebesar Rp 87,2 T atau 43,3 persen dari pagu APBN P 2010 sebesar Rp 201,3 T.