REPUBLIKA.CO.ID, PALU--Sekitar 20 ribu jamaah memadati komplek Masjid Al Khairaat, Palu, Selasa (21/9) untuk menghadiri Haul Guru Tua. Beberapa tokoh penting secara khusus datang dan menyampaikan ceramahnya.
Para tokoh yang hadir di antaranya Menteri Sosial Salim Segaff Al Jufri, Menteri Perikanan dan Kelautan Fadel Muhammad, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraadj, Direktur Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra, dan Ketua Komisi IX DPR RI Abdul Kadir Karding. Acara yang berlangsung mulai pukul 09.00 WIT berakhir sekitar pukul 14.00 WIT.
Said Aqil mendapat giliran pertama menyampaikan ceramahnya. Said menyinggung kondisi jazirah Arab pada 14 abad tahun lalu yang masih dalam keadaan jahiliyah. Sehingga Rasulullah Muhammad SAW dilahirkan untuk menuntun umat Islam dengan ilmu agama.
Menurut Said perlu tiga hal untuk memperkuat bangsa Indonesia. "Umat Islam harus berilmu, di sinilah Al Khairat membebaskan kewajiban umat Islam mencari ilmu, karena telah ditake over,"imbuh Said. Sehingga ia mengajak umat dan jemaah di acara tahunan tersebut berterima kasih pada para pendiri pondok pesantren yang melahirkan para ulama dan ustadz.
Said pun merasa bangga, alumnus dan jemaah Al Khairat yang mencapai sekitar 14 juta di seantero Nusantara kreatif dan menghasilkan umat yang mandiri. "Jangan seperti kebanyakan 40 juta anggota NU yang termasuk juhala mutakalifin, mustadafin. Tapi, tidak kalau Al Khairat," cetus Said merendah.
Pembangunan iman juga perlu dibangun di tengah mayoritas lingkungan Muslim. "Bangsa yang tak beriman pada Allah juga akan hilang," jelasnya. Ia mencontohkan sejarah kerajaan-kerajaan tua Babilonia, Sriwijaya, dan Majapahit. Selain itu diperlukan akhlak yang mulia. "Seorang sarjana pintar dan berhaji jika akhlaknya buruk, percuma. Marilah berusaha menjadi seseorang yang berakhlak mulia," tegasnya.