Rabu 22 Sep 2010 00:26 WIB

Belanja Kemiskinan Pemerintah Perlu Dievaluasi

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Foto: Prayogi/Republika
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta pemerintah untuk mengevaluasi kembali penggunaan anggaran pengentasan kemiskinan. Program-program yang dijalankan saat ini disinyalir belum tepat sasaran untuk menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan

Anggota Komisi XI DRR, Andi Rahmat, menduga anggaran sebesar Rp 71 triliun yang masuk dalam belanja bantuan sosial (APBN 2010) belum berhasil menggerakan sektor riil. Tidak adanya penyerapan tenaga kerja produktif dari setiap anggaran yang telah dikeluarkan.

''Memang ada beberapa program yang menarik seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Jumlahnya tidak besar hanya sekitar Rp 20 triliun, tapi ini yang Rp 50 triliun lagi ke mana, kita perlu tahu,'' ujarnya, saar rapat kerja DPR dengan Pemerintah dan BI membahas asumsi makro RAPBN 2011.

Melihat kondisi itu, kata dia, perlu dilakukan evaluasi kembali atas belanja sosial yang telah dikeluarkan. Jika tidak layak secara elastisitas untuk pengurangan kemiskinan maka lebih baik pemerintah mengalihkan anggaran tersebut ke pembangunan infrastruktur.

''Jadi bukan sekedar untuk mengatasi masalah jangka pendek, jadi saya meminta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) ini bisa menjadi bahan perhatian,'' pinta politikus PKS itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement