REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Polisi sedang mendalami penyalur senjata api laras pendek merk Pindad tipe P1 9mm yang ditemukan saat penggrebekan teroris di Medan. Menurut Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Iskandar Hasan, harus ada yang pihak yang bertanggungjawab dalam menyalurkan senjata api tersebut.
Menurut Iskandar, berdasarkan nomor seri yang tertera pada senjata tersebut, maka dapat dipastikan bahwa senjata itu memang buatan Pindad. "Nanti dikroscek ke Pindad Senpi ini disalurkan ke mana, termasuk peluru," ungkapnya di Mabes Polri, Jakarta, Senin (21/9).
Untuk barang bukti senjata api jenis AK 47, Iskandar pun mengaku Polri masih melakukan pengembangan. Menurutnya, ada kemungkinan senjata tersebut berasal dari negara-negara ASEAN yang sedang mengalami konflik.
Selain itu, Iskandar mengatakan, Polri juga menyimpulkan bahwa dana yang berhasil dirampok oleh kelompok Medan bernilai Rp 700 Juta. Namun sayangnya, Iskandar mengaku tidak terdapat barang bukti uang hasil rampokan tersebut. "Itu dari laporan-laporan berapa kerugian dari bank-bank tersebut," tuturnya.
Iskandar mengaku hanya melihat uang senilai Rp 5 Juta yang ada di tempat kejadian perkara (TKP) Medan.