REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 200 anggota Brimob Polda Sumatera Utara diturunkan untuk mengejar pelaku penyerangan Markas Polisi Sektor (Mapolsek) Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Medan.
Menurut Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Oegroseno, pasukan tersebut segera diturunkan usai adanya informasi tentang penyerangan untuk mengejar kawanan anggota pengendara sepeda motor tersebut. Meski demikian, jendral bintang dua itu mengaku belum mendapat identitas pelaku penyerangan yang menewaskan tiga orang anggota Polsek tersebut. "Belum. Masih dalam pengejaran sejak malam hari,"tuturnya saat dihubungi pada Rabu (22/9).
Oegro pun mengelak ketika ditanya apakah anggota Brimob Polda Sumatera Utara yang diturunkan akan bekerjasama dengan Datasemen Khusus antiteror 88. Menurutnya, polisi itu sama-sama bekerja dan bukan bekerjasama. "Mengapa polisi kerjasama, kita kan sama-sama kerja,"tegasnya.
Oegro mengidentifikasi pelaku penyerangan merupakan kelompok terlatih. Mereka, ungkapnya, langsung merangsek masuk dan melakukan penembakan dalam waktu kurang dari sepuluh menit. Kelompok tersebut, ujarnya, menggunakan 6 sepeda motor dengan berboncengan. "Ada yang dua ada yang tiga,"jelasnya. Mereka pun membawa senjata api laras panjang jenis AK 47.
Saat ditanya apakah mereka profesional? Oegro menepis anggapan tersebut. Karena, kelompok itu merupakan teroris yang bukan profesional. "Gak lah. Bisa nembak saja. Teroris kan gak profesional,"ungkapnya.
Untuk menghindari kejadian serupa, Oegro pun mengaku telah memerintahkan kepada seluruh Pos Polisi, Mapolsek dan Mapolres untuk meningkatkan kewaspadaan. "Jangan ragu-ragu untuk meningkatkan kewaspadaan,"jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Mapolsek Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara diserang kelompok tidak dikenal dengan menggunakan senjata api pada Rabu (22/9) sekitar pukul 00:30 WIB. Akibat penyerangan itu, tiga personil polsek yang berada di wilayah hukum Polres KP3 Belawan tersebut tewas tertembak.
Salah seorang personil Polsek Hamparan Perak bermarga Siregar menyebutkan, tiga anggota polisi yang tewas itu adalah Aiptu Baik Sinulingga, Aiptu Deto Sutejo, dan Bripka Riswandi.