REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri menegaskan, aksi penyerangan Polsek Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatra Utara oleh kelompok bersenjata, Rabu (22/9) dinihari, terkait dengan penangkapan terorisme. Namun, ia belum menyimpulkan tindakan itu sebagai aksi balas dendam atas penangkapan teroris di provinsi yang sama.
"Iya, jelas. Sangat," kata Bambang ketika ditanya kemungkinan keterkaitan aksi itu dengan terorisme. Bambang menyampaikan hal itu di Kompleks Istana Kepresidenan usai bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (22/9). Tiga polisi yang tewas dalam aksi itu, kata dia, dikebumikan pada Rabu (22/9).
"Tidak aksi balas dendam. Yang pasti mereka, mereka kan memang sudah punya konsep assasination, akan menggunakan kekerasan terhadap aparat, khususnya pejabat tertentu dan juga anggota-anggota Polri, belum juga pos-pos TNI tertentu yang terpencil menjadi sasaran mereka," kata Bambang.
Bambang menambahkan, penjelasan mengenai aksi penyerangan itu akan disampaikan Menko Polhukam Djoko Suyanto dalam kesempatan terpisah. Presiden sudah menyampaikan arahan khusus kepada jajarannya terkait aksi itu. Namun, Bambang belum bisa memastikan kapan Djoko akan menyampaikan penjelasan.