Kamis 23 Sep 2010 04:10 WIB

Selain Menyerang Kantor Polisi, Teroris Dilatih Menyerang WNA & Bank

Rep: A.Syalaby Ichsan/ Red: Djibril Muhammad
Polri
Polri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain dilatih melakukan penyerangan ke kantor polisi, kelompok teroris ternyata mendapatkan pelatihan untuk menyerang Warga Negara Asing dan Bank. "Itu info yang kita dapatkan dari yang ditangkap," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Iskandar Hasan saat jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (22/9).

Lebih lanjut, Iskandar menjabarkan tiga jenis pelatihan yang dilakukan oleh kelompok teroris tersebut. Pertama, bagaimana menyerang Warga Negara Asing (WNA) secara perorangan atau lembaga seperti Kedutaan Besar Australia. "Seperti yang terjadi di Aceh," tuturnya.

Kemudian, ungkapnya, kelompok teroris juga dilatih untuk menyerang institusi keuangan seperti bank dan money changer. Menurut Iskandar, tercatat beberapa money changer di Medan menjadi target serangan kelompok teroris Medan. Terakhir, kelompok tersebut dilatih untuk menyerang institusi Polri.

Pasalnya, Iskandar mengatakan kelompok tersebut menganggap polisi adalah pihak yang selama ini menghalangi aksi mereka. Selain itu, menurut Iskandar, para tersangka kelompok teroris Medan tersebut mengaku kerap merencanakan aksi penyerangan dengan menggambar lokasi target sasaran. "Ketika merencanakan menyerang money changer, showroom digambar," ungkap Iskandar.

Untuk menghindari aksi-aksi dari kelompok teroris, Iskandar pun meminta agar warga masyarakat melakukan pengenalan dini dan melaporkan kepada polisi. "Informasi sekecil apa pun bisa diberikan kepada petugas kepolisian," imbuhnya.

Indikasi yang dapat dikenali, tuturnya, pelaku merupakan orang yang menyewa kos, mereka kurang sosialisasi dengan warga. Kemudian, ungkap Iskandar, pelaku pun biasa melakukan aktivitas tertutup dari warga. Mereka pun ujarnya, sering keluar masuk menggunakan helm untuk menutup wajahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement