REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Salah satu orang terdekat, yang juga masuk dalam pemerintahan tangan besi Saddam Hussein, Mantan Menteri Luar Negeri Irak Tariq Aziz mengaku bahwa bekas bosnya itu tidak percaya Islam. Jika benar demikian, berarti selama ini Saddam beragama apa?.
Seperti dikutip Winston Salem Journal, Kamis (23/9), Tariq Aziz mengungkapkan, bahwa Saddam sebenarnya sangat berbahagia ketika peristiwa pembonan terhadap kedutaan besar AS di Afrika Timur pada 1998 lalu terjadi. Namun, ditegaskan dia, ketika diperiksa FBI, bahwa Saddam tidak begitu tertarik bekerja sama dengan Osama bin Laden.
"Saddam (saat masih hidup) tidak percaya kelompok Islam garis keras, meskipun ia melihat Al-Qaeda sebagai organisasi yang efektif," ungkap Aziz, menurut catatan tulisan tangan dari interogasi FBI pada 27 Juni 2004 lalu.
Catatan FBI sekitar ratusan halaman itu, berupa catatan interogasi pejabat Irak, termasuk Saddam, yang diberikan kepada Associated Press minggu ini sebagai respons atas permintaan Freedom of Information Act. Sementara sebagian besar catatan Saddam telah dirilis sebelumnya oleh Arsip Keamanan Nasional, sebuah lembaga penelitian independen di George Washington University.
Selain itu, dikatakan juga bahwa FBI sebelumnya menolak untuk memindahkan bahan-bahan dari daftar rahasia catatan Aziz. Catatan berasal dari operasi kode FBI bernama Desert Spider, yang berusaha untuk menggabungkan bukti kejahatan perang rezim Saddam. Selain itu, untuk menguji teori bahwa Saddam dan intelijennta telah beberapa menjalin kerjasama dengan al-Qaida sebelum invasi AS di Irak pada 2003 lalu.