Sabtu 25 Sep 2010 03:00 WIB

Penjualan Alat Berat Intraco Penta Capai 66,54 Persen

Rep: Agung Budiono/ Red: Budi Raharjo
Intraco Penta, ilustrasi
Intraco Penta, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perusahaan distributor alat berat, PT Intraco Penta Tbk (INTA) membukukan penjualan alat berat hingga Agustus 2010, sebanyak 527 unit atau telah mencapai 66,54 persen dari target yang dipatok sebanyak 792 unit sepanjang 2010. Nilai penjualan alat berat tersebut mencapai 92,8 juta dolar AS.

Direktur Intraco Penta, Jimmy Halim, menuturkan perseroan telah memiliki pesanan penjualan (order on hand) untuk periode September-Desember 2010 sebanyak 274 unit. "Nilainya sebesar 55,1 juta dolar AS," tuturnya dalam materi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia, Jumat (24/9).

Jimmy menjelaskan, akumulasi dari hasil penjualan dan jumlah pesanan akan mencapai sebanyak 801 unit alat berat, atau naik 64 persen dari realisasi penjualan tahun 2009 yang sebanyak 487 unit. "Perolehan tersebut juga lebih tinggi 1% dari target 2010 sebanyak 792 unit," paparnya. Ditambahkannya, total nilai penjualan 801 unit tersebut diperkirakan mencapai 147,9 juta dolar AS.

Sementara itu, lanjut dia, dari penjualan alat berat tahun 2009 diperoleh sebesar 65,4 juta dolar AS. Dengan demikian, terdapat peningkatan dari pendapatan (revenue) alat berat sebesar 126 persen.

Jimmy memapakan, sebesar 83 persen unit alat berat yang dijual perseroan dialokasikan untuk sektor pertambangan. Untuk sektor infrastruktur sebesar 6 persen, sektor agroindustri sebesar 5 persen, sektor industri umum sebesar 4 persen, dan sektor lainnya 2 persen.

Perseroan memproyeksikan, pendapatan konsolidasi pada tahun ini akan mencapai Rp 1,512 triliun, atau meningkat 35,2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,118 triliun.

Penjualan alat. berat diperkirakan akan memberikan kontribusi terbesar yaitu sebanyak Rp 773,7 miliar, penjualan suku cadang ditargetkan mencapai Rp 356,3 miliar, penyewaan alat berat diharapkan mencapai Rp 101,7 miliar.

Selain itu, melalui unit usaha yang bergerak dibidang kontraktor pertambangan, Kasuari, diperkirakan akan memberikan kontribusi sebesar Rp 115,2 miliar. Unit usaha ini baru diakuisisi pada Maret 2010.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement