REPUBLIKA.CO.ID,JIMBARAN--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin pagi, akan membuka pertemuan keuangan global di Jimbaran Bali.Alliance for Financial Inclusion (AFI) menyelenggarakan AFI Global Policy Forum 2010 diikuti oleh gubernur bank sentral sejumlah negara seperti Kenya, Bangladesh, Nigeria, Tanzania, Meksiko, Peru, Filipina, Pakistan, dan Namibia.
Pertemuan yang digagas di bawah inisiatif G-20 tersebut membahas terobosan jasa keuangan bagi masyarakat, terutamanya untuk mengurangi angka kemiskinan.
Pentingnya "financial inclusion" telah diakui oleh negara G-20 termasuk Indonesia, karena memiliki sumbangan yang sangat besar pada upaya pengentasan kemiskinan, mengingat sektor keuangan merupakan wahana sumber pembiayaan yang secara tidak langsung berperan dalam mengurangi ketidaksetaraan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan.
Selain itu, jasa sektor keuangan yang dapat terjangkau dan layak terutama bagi masyarakat miskin menghubungkan kelompok masyarakat ini kepada perekonomian formal yang pada akhirnya jika dilakukan secara konsisten dengan tata kelola yang baik, akan meningkatkan kesejahteraan.
G-20 telah menyusun prinsip-prinsip "innovative financial inclusion" yang berakar dari pengalaman terutama negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Dari seluruh prinsip tersebut, paling tidak terdapat tiga prinsip penting yang perlu menjadi perhatian yaitu perlunya kepemimpinan dan komitmen kuat untuk mengentaskan kemiskinan, perlunya kerjasama berbagai pihak terkait untuk memerluas akses pembiayaan dan perlunya pemberdayaan masyarakat antara lain dapat dicapai melalui pendidikan keuangan (financial education).
Hadir mendampingi Presiden, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mendag Mari Elka Pangestu, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam dan sejumlah pejabat lainnya.Presiden Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono tiba di Bali Minggu (26/9) siang dan dijadwalkan tiba kembali di Jakarta Senin (27/9) sekitar pukul 12:00 WIB dan tiba di Istana Negara pukul 13:10 WIB.