REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pabrikan otomotif dunia, Mercedes-Benz International, melirik Indonesia sebagai basis produksi global untuk kendaraan kelas masyarakat dan truk. Hanya saja, India menjadi pesaing kuat yang bisa menggagalkan investasi ini.
Deputi Menteri Koordinator Perekonomian bidang Industri dan Perdagangan, Edy Putra Irawady mengatakan, pabrikan yang berbasis di Jerman itu berniat memindahkan produksi sedan jenis S Class yang sekarang diproduksi di Jerman dan C Class di Afrika Selatan (Afsel) ke Indonesia. Selain itu, mereka juga berniat menambah produksi untuk jenis E Class dan B Class.
"Mereka minta kita yakinkan lagi ke kantor pusat di Jerman karena saingan kita itu India," kata Edy kepada wartawan ketika ditemui, akhir pekan lalu.
Sehingga, kata Edy, nantinya Indonesia juga akan menjadi basis produksi global Mercedes selain Jerman, Afsel, Thailand, dan Brasil. Dia mengatakan, dalam rencana bisnisnya, mereka akan mulai memproduksi 4.000 unit sedan E Class per tahunnya, 60 ribu unit sedan C Class, dan 1.000 unit sedan S Class. Kelebihannya, Indonesia juga akan menjadi basis produksi komponen yang akan diekspor ke negara produsen seperti Brasil. "Kita jadi basis produksi worldwide, bahkan C Class hanya akan di Indonesia," katanya.
Melawan India, Edy menjagokan keunggulan di minimnya regulasi dan hambatan nontarif. Dia mencontohkan, impor komponen tertentu seperti kaca dan balancing terhambat aturan wajib berlabel bahasa Indonesia dan Standar Nasional Indonesia (SNI). Namun, karena komponen tersebut digunakan untuk proses produksi, bukan konsumen akhir, keduanya mendapat pengecualian dari Kementerian Perdagangan. Mercedes juga berjanji menggandeng partner lokal dan melakukan transfer teknologi dalam waktu singkat.
Berkaca kepada pengalaman Afsel, kata Edy, menjadi basis produksi global Mercedes berarti akan mengundang masuknya 600 produsen komponen dan pendukung ke Indonesia. Karena itu, dia melihat investasi ini sebagai hal yang menjanjikan. Namun, dia tidak dapat menyebut nilainya dengan spesifik.
Jika berjalan sesuai rencana, kesepakatan ini diteken Mercedes-Benz Indonesia dengan Mercedes-Benz International pada 8 Oktober mendatang disaksikan Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa.