Kamis 30 Sep 2010 02:48 WIB

Pertama Kali di Parlemen Australia: Menyumpah Anggota dengan Alquran

Sumpah dengan Alquran. Ilustrasi
Foto: AP
Sumpah dengan Alquran. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA--Pelantikan anggota Parlemen Australia tampak tak biasa kali ini. Selain kitab suci agama Kristen, tampak pula Alquran di antaranya. Ya, inilah kali pertama parlemen Negeri Kanguru itu menyumpah anggota dengan kitab suci Alquran.

Adalah Ed Husic, Muslim pertama yang bakal menjadi anggota parlemen negeri itu. Ia yang berorang tua imigran Bosnia ini, mengatakan itu adalah kehormatan besar untuk melayani di Canberra, apalagi ia memancangkan tonggak sejarah baru bagi Muslim negeri ini.

"Mengingat latar belakang saya, ada beberapa orang yang mengambil sepotong kecil kebanggaan atau kebahagiaan," katanya kepada surat kabar The Australian.

Husic, mantan pimpunan serikat buruh tumbuh di daerah Sydney Barat. daerah ini pula yang diwakili di parlemen, setelah ia memenangkan satu dari 150 kursi DPR di Canberra untuk Partai Buruh berkuasa pada pemilu  21 Agustus.

Dia berada di antara anggota parlemen yang disumpah dalam parlemen Australia ke-43 oleh keadilan kepala pengadilan tinggi di Canberra, Selasa.

Jumlah Muslim di negara ini sekitar 1,7 persen dari penduduk Australia yang seluruhnya berjumlah  22 juta. Sama seperti di belahan dunia manapun, Muslim Australia juga menjadi sasaran fobia Islam.

sumber : IBNA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement