Selasa 05 Oct 2010 00:53 WIB

'Senioritas Pengaruhi Pemilihan Kapolri'

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Djibril Muhammad
Kapolri Jendral Bambang Hendarso Danuri
Kapolri Jendral Bambang Hendarso Danuri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Senioritas di tubuh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dinilai masih berperan dalam menentukan figur Kapolri mendatang. Ini tak terlepas dari hirarki antar-angkatan di tubuh Polri. Hal ini diutarakan pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar kepada Republika, saat dihubungi via telepon.

Dia mengungkapkan, senioritas yang kuat memicu tingkat kepatuhan anggota terhadap Kapolri. Jika Polri dipimpin oleh figur angkatan muda, dia mengkhawatirkan akan muncul ketidakpuasan di angkatan yang lebih senior. "Masih ada senioritas yang kuat antara senior dan junior. Jika si senior dipimpin oleh junior yang kapasitasnya tidak jauh berbeda, dikhawatirkan terjadi ketidakpuasan," ujarnya, di Jakarta, Senin (4/10).

Namun dia menilai, perbedaan tingkat angkatan tak lantas menjamin kulitas calon Kapolri. Calon junior bisa jadi memiliki kualitas dan kapasitas kepemimpinan yang baik. Sama halnya dengan senior yang justru memiliki semangat dan terobosan baru dibanding sang junior.

Dia memandang, pertimbangan senioritas dalam memilih calon Kapolri akan kontra produktif bagi perkembangan institusi Tri Brata tersebut. Acuan prestasi dan rekam jejak, ujarnya, lebih tepat digunakan dalam memilih calon Tri Brata Satu--Kapolri. "Yang penting, Kapolri itu harus memiliki standar yang sesuai. Kapolri baru harus memiliki terobosan dalam membenahi institusi kepolisian, tidak peduli dia angkatan tua atau muda," jelas Bambang.