REPUBLIKA.CO.ID,Ide ambisius ini dicuatkan oleh Otoritas Palestina. Tak tanggung-tanggung mereka berencana akan menginvestasikan 2 miliar dolar AS untuk kota Yerikho. Ide ini pertama kali dicuatkan pada saat perayaan milenium tahun 2000 lalu, untuk membangun akses dan tempat tujuan wisata mengenai sejarah Yesus Kristus.
Otorita Palestina meluncurkan kampanye rebranding kota Yerikho, salah satu kota tertua di dunia. Pada 10 Oktober mendatang kota ini akan merayakan pembentukan kota yang ke 10.000. Kota ini juga tengah menantikan investasi sebesar 2 miliar dolar AS untuk pembangunan komplek perumahan, hotel, dan kemungkinan membangun bandara juga sedang dibahas.
Salah satu situs wisata rohani yang akan dibangun adalah Gereja Kelahiran Yesus di Bethlehem. Berbagai acara budaya dan kegiatan yang berkaitan dengan perayaan ulang tahun kota Yerikho juga akan berlanjut ke 2011. Menurut situs internet Perjalanan Palestina, perayaan tanggal bersejarah akan mencakup satu pekan penuh festival jalanan dan lokakarya untuk para profesional industri perjalanan.
Selain itu pengembangan tempat wisata baru dan infrastruktur pariwisata tambahan akan dibangun di kota. ''Daerah ini memiliki jumlah besar potensi yang hanya menunggu untuk ditemukan,'' kata Menteri Pariwisata Palestina, Dr Khouloud Daibes-Abu Dayyeh.
Departemen Pariwisata Palestina akan bekerja sama dengan sektor swasta, lembaga donor, dan pemerintah daerah dalam rangka mengembangkan infrastruktur wisata yang diperlukan di wilayah Yerikho dan Lembah Yordan. Pemulihan situs bersejarah akan dilakukan juga pembangunan situs napak tilas.
Sedikit demi sedikit Yerikho mulai berbenah sejak 1999 lalu. Sebuah kereta gantung dibangun di lembah Yordan dan menghabiskan biaya 12 juta dolar AS. Namun intifada Al Aqsa pada 2001 lalu sempat menyebabkan kerusakan yang cukup serius untuk sektor pariwisata di daerah itu, dan butuh beberapa tahun untuk pulih.
Namun jumlah turis terus menerus meningkat. Operator kereta gantung di wilayah itu mencatat pada 2009 sebanyak 800 ribu orang mengunjungi situs itu dan pada 2010 mengalami peningkatan 42 persen dibanding periode yang sama tahun berikutnya. Pariwisata di Yerikho juga menggerakkan perekonomkian di wilayah itu. Warga setempat banyak yang mengantungkan hidup pada sektor pariwisata di wilayah itu.
Para penduduk Yerikho mengharapkan peningkatan tambahan dalam pariwisata dengan perayaan ulang tahun kota. Hotel, penginapan kecil maupun restoran dan toko suvenir semuanya tengah bersiap untuk menyambut perayaan ini. Bahkan operator kereta gantung berencana membangun hotel 70 kamar dan 30 butik di gunung tempat mereka beroperasi.
Yerikho berada di bawah kendali otoritas Palestina setelah sempat dikuasai Israel. Berdasarkan kesepakatan antara PLO dan Israel di Kairo pada 1994, Jalur Gaza dan Yerikho masuk dalam wilayah Palestina. Selain menyimpan kekayaan sejarah, Yerikho secara geografis pun unik dengan letaknya yang berada 244 meter di bawah permukaan laut. Berada di dekat Laut Mati, kota ini juga menyimpan jejak arkeologi yang unik sebagai kota tertua di dunia.
Penggalian arkeologi yang dipimpin oleh Kathleen Kenyon pada 1950-an menunjukkan kota ini memiliki jejak peninggalam dari 7000-10.000 SM. Kawasan lembah yang subur ini juga memiliki peninggalan seperti menara, benteng dan bangunan dengan tangga menandakan sebuah peradaban yang maju.