REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri mengatakan bahwa serah terima jabatan tiga perwira tinggi di lingkungan kepolisian, yang di dalamnya menaikkan pangkat Irjen Pol Timur Pradopo menjadi Komjen Pol, tidak ada permintaan dari Istana.
"Serah terima jabatan (sertijab) ini merupakan internal Polri dan tidak ada perintah dari presiden atau siapa pun," tegasnya di Jakarta, Senin (4/10), usai pelantikan tiga perwira tinggi (pati) di lingkungannya.
Bambang Hendarso mengatakan, sertijab yang dilakukan merupakan satu proses yang bergulir dalam proses regenerasi. "Sertijab ini proses yang berjalan seperti biasa, yang pensiun seperti Kapolri dan pasti ada penggantinya yang naik dan berpengaruh pada jabatan berikutnya," kilah Kapolri.
Kapolri mengatakan sertijab tidak ada hubungannya dengan nama calon Kapolri baru yang diajukan, tapi bila presiden meminta nama lagi, maka siap diberikan. "Masalah Kapolri itu hak prerogatif presiden, siapa yang akan diajukan adalah internal Polri," kata Bambang Hendarso.
Kapolri, Senin melantik dua Kapolda baru yakni Metro Jaya dan Jawa Barat. Sertijab Kapolda Metro Jaya dari Komjen Pol Timur Pradopo kepada Irjen Pol Sutarman, kemudian jabatan Kapolda Jawa Barat yang ditinggalkan Sutarman diserahkan kepada Irjen Pol Suparni Parto yang sebelumnya menjabat di Badan Intelejen Negara (BIN).
Sementara itu, Timur Pradopo mendapat jabatan baru dilantik sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam), sekaligus naik pangkat dari bintang dua menjadi bintang tiga. Pejabat Kabaharkam yang lama, Komjen Pol Iman Hariatna memasuki masa pensiun.